Connect with us

HEADLINE

UIN Antasari Gelar BUAF ke-6, Prof Mujib: Ajang Mahasiswa Berpikir Ilmiah dan Kritis  

Diterbitkan

pada

BUAF ke-6 yang menjadi ajang mahasiswa Kalimantan uji nalar kritis yang digelar di UIN Antasari. Foto: rizki

KANALKALIMNATAN.COM, BANJARMASIN – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menggelar acara Borneo Undergraduate Academy Forum (BUAF) ke-6 pada Selasa (6/9/2022) di Auditorium Mastur Zahri. Kegiatan mengusung tema “Religion and Resilince : The Covid 19C Crisis and Future”.

Acara dihadiri para akademisi dan pimpinan kampus se Kalimantan. Hadir Rektor UIN Banjarmasin, Rektor IAIN Palangkaraya, bersama pimpinan kampus perguruan tinggi Islam lainnya.

BUAF kali ini diikuti beberapa perguruan tinggi Islam di Kalimantan di antarnya UIN Samarinda, IAIN Palangkaraya, IAIN Pontianak, dan ada juga dari luar Kalimantan yaitu UIN Surakarta dengan total peserta kurang lebih 100 mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Irfan Noor M.Hum mengatakan, BUAF ini akan menampilkan karya-karya tulis mahasiswa yang akan dipresentasikan yang telah melalui tahap seleksi yang ketat dan juga ada konfrensi para akademi.

 

 

Baca juga: Penemuan Bayi Lelaki di Warung Desa Simpang, Kini Dititip di Puskesmas Mataraman  

“Jumlah makalah yang masuk 102 makalah, kemudian di review sehingga ada 23 makalah ditolak dan 79 yang bisa diterima dan layak dipresentasikan dengan sesi pararel”.

Irfan juga mengatakan bahwa tema yang diangkat pada BUAF kali ini yaitu berkaitan dengan peran agama dalam membangun ketahanan dalam mengahadapi covid 19 dan juga untuk menyongsong masa depan tanpa melupakan tantangan yang dihadapi.

Salah satu Peserta yang paling jauh  berasal dari dari UIN Surakarta Kiranda Okta Putri, dirinya akan mempresentasikan hasil karya tulisnya tentang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Kegiatan BUAF pertama kali dilaksanakan di Pontianak, salah satu inisiator BUAF ini adalah prof Mujiburahman yang saat ini menjabat rektor UIN Antasari Banjarmasin.

Rektor Prof Mujiburahman mengatakan bahwa awalnya mula adanya BUAF ini dari kegelisahan dirinya bersama para akademisi di Kalimantan lainnya karena selama ini mahasiswa Kalimantan hanya jadi tamu, sehingga dirinya inisiatif untuk menggelar event  nasional tahunan tersebut.

Baca juga: KRONOLOGI Laka Maut Tewaskan Pemotor di Jl Mistar Cokrokusumo Cempaka, Putar Balik saat Dump Truk Datang

“BUAF ini merupakan inisiatif dari kami ber empat, saya, zainudin, nortaibah dari UIN Samarida, dan bapak Harkes dari IAIN Palangkaraya waktu itu, karena kita diKalimantan sering jadi tamu saja jarang jadi tuan rumah,” katanya.

“Selama ini kegiatan mahasiswa seiring hanya berupa kegiatan seni dan olahraga saja, maka kita perlu menunjukan aktivitas akademik, salah satunya mengadakan pertemuan ilmiah seperti BUAF ini, kegiatan tersebut adalah ajang untuk menunjukan bakat mahasiswa S1 dibidang karya ilmiah.” tambahnya.

Mujiburahman juga mengatakan bahwa saat ini diperlukan mahasiswa yang mampu berpikir ilmiah dan kritis untuk menghadapi tantangan zaman.

“Berpikir ilmiah penting karena saat ini adalah era tsunami informasi, apalagi saat inimedia sosial saat ini begitu mendominasi dan sangat mempengaruhi masyarakat,” katanya.

Ada kegiatan pembukaan BUAF ke-6 tersebut juga diisi dengan seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara yang kompoten diantaranya akademisi luar negeri yaitu Dr. Norshahril Saat, Ph.D dari Singapura dan Aiza Maslan, Ph.D dari Universiti Sains Malaysia. (kanalkalimnatan.com/rizki)

Reporter: rizki
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->