Connect with us

HEADLINE

Riwayat Hidup Singkat Guru Sekumpul

Diterbitkan

pada

Abah Guru Sekumpul

Selain itu, di antara guru-guru Guru Sekumpul lagi selanjutnya, Al’alimul Allamah Al ‘arif Billah KH Syarwani Abdan Bangil, Al’alimul Allamah Al’arif Billah Syaikh Sayyid Muhammad Amin Qutbi. Kedua tokoh ulama besar ini biasa disebut Guru Khusus atau meminjam perkataan Guru Sekumpul sendiri adalah Guru Suluk (Tarbiyah al-Shufiyah).

Dari beberapa guru besar lainnya lagi adalah, Kyai Falak (Bogor), Syaikh Yasin bin Isa Padang (Makkah), Syaikh Hasan Masyath, Syaikh Ismail al-Yamani, Syaikh Abdul Kadir al-Bar.

Beberapa catatan lain berupa beberapa kelebihan Qusyairi (Guru Sekumpul Kecil) adalah dia sudah hafal Al Qur’an semenjak berusia 7 tahun. Kemudian hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun.

Dalam usia kurang lebih 10 tahun, sudah mendapat khususiyah dan anugerah dari Allah SWT berupa Kasyaf Hissi yaitu melihat dan mendengar apa yang ada di dalam atau yang terdinding.

Dalam usia itu pula Qusyairi pernah didatangi oleh seseorang bekas pemberontak yang sangat ditakuti masyarakat akan kejahatan dan kekejamannya. Kedatangan orang tersebut tentunya sangat mengejutkan keluarga di rumah dia. Namun apa yang terjadi, laki-laki tersebut ternyata ketika melihat Qusyairi langsung sungkem dan minta ampun serta memohon minta dikontrol atau diperiksakan ilmunya yang selama itu ia amalkan, jika salah atau sesat minta dibetulkan dan dia pun minta agar ditobatkan.

Pada usia 9 tahun pas malam Jum’at, Qusyairi bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit. Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Safinah al-Auliya”. Qusyairi ingin masuk, tetapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur. Dia pun terbangun. Pada malam Jum’at berikutnya, ia kembali bermimpi hal serupa. Dan pada malam Jum’at ketiga, ia kembali bermimpi serupa. Tapi kali ini ia dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang syekh. Ketika sudah masuk ia melihat masih banyak kursi yang kosong. Ketika Qusyairi merantau ke tanah Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambutnya dan menjadi guru adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi tersebut.

Salah satu pesan Guru Sekumpul adalah tentang karamah, yakni agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugrah, murni pemberian, bukan suatu keahlian atau skill. Karena itu jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Dan karamah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di jalan Allah SWT itu sendiri. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karamah tetapi shalat-nya tidak karuan, maka itu bukan karamah, tetapi bakarmi (orang yang keluar sesuatu dari duburnya).

Guru Sekumpul juga sempat memberikan beberapa pesan kepada seluruh masyarakat yakni menghormati ulama dan orang tua, baik sangka terhadap muslimin, murah harta, manis muka, jangan menyakiti orang lain, mengampunkan kesalahan orang lain, jangan bermusuh-musuhan, jangan tamak atau serakah, berpegang kepada Allah SWT pada kabul segala hajat, yakin keselamatan itu pada kebenaran.

Karya tulis Guru Sekumpul adalah Risalah Mubaraqah, Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani, Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah, Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy.

Guru Sekumpul sempat dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama 10 hari.

9 Agustus 2005, (Selasa malam) sekitar pukul 20.30, Guru Sekumpul iba di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru, dengan menggunakan pesawat carter F-28.

10 Agustus 2005 (Rabu pagi) pukul 05.10 Wita, Guru Sekumpul menghembuskan napas terakhir dan berpulang ke Rahmatullah pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura. Guru Sekumpul meninggal karena komplikasi akibat gagal ginjal.

Rabu sore pukul 16.00 Wita, shalat jenazah dilaksanakan di Mushalla Ar Raudhah

Begitu mendengar kabar meninggalnya Guru Sekumpul lewat pengeras suara di masjid-masjid dan langar-langgar selepas shalat subuh, masyarakat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan berdatangan ke Sekumpul Martapura untuk memberikan penghormatan terakhir pada almarhum.

Pasar Martapura yang biasanya sangat ramai pada pagi hari, Rabu pagi itu sepi karena hampir semua kios dan toko-toko tutup. Suasana yang sama juga terlihat di beberapa kantor dinas, termasuk Kantor Bupati Banjar. Sebagian besar karyawan datang ke Sekumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.

Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di dekat Mushalla Ar Raudhah, Rabu sore sekitar pukul 16.00, warga masyarakat yang datang diberikan kesempatan untuk melakukan salat jenazah secara bergantian. Kegiatan ibadah ini berpusat di Mushalla Ar Raudhah, Sekumpul, yang selama ini dijadikan tempat pengajian oleh Guru Sekumpul. (berbagai sumber)

Reporter: Berbagai sumber
Editor: Abi Zharrin AL Ghifari


Laman: 1 2 3

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->