Kota Banjarbaru
Postur Belanja APBD Banjarbaru 2018 Masuk Kategori Sehat

BANJARBARU, Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Banjarbaru tahun 2018 masuk kategori sehat. Mengingat, besaran anggaran belanja publik masih lebih besar dibandingkan belanja pegawai.
Hal ini disampaikan Walikota Nadjmi Adhani usai penandatanganan nota kesepakatan anggaran tahun 2018. Penandatanganan dilakukan bersama Ketua DPRD Kota Banjarbaru AR Iwansyah pada rapat paripurna dihadiri seluruh anggota dewan dan pejabat di lingkup pemkot setempat.
Menurut Nadjmi, APBD Banjarbaru 2018 dari sisi belanja sebesar Rp 1,043 triliun yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp 619,4 miliar dan belanja tidak langsung Rp 423,8 miliar.
“Persentase belanja langsung sebesar 61,8 persen dari total APBD, sedangkan belanja tidak langsung sebesar 39,2 persen sehingga masuk kategori sehat,” ujarnya.
Sementara dari sisi pendapatan telah ditargetkan sebesar Rp 990,1 miliar yang terdiri dari PAD diproyeksikan Rp 188,2 miliar, dana perimbangan Rp 693,3 miliar dan lain-lain pendapatan Rp 108,6 miliar. Sedangkan dari sisi pembiayaan telah ditetapkan sebesar Rp 53,1 miliar yang berasal dari penerimaan pembiayaan daerah berupa silpa Rp 60,6 miliar dan penyertaan modal Rp 7,5 miliar.
“Seluruh komponen APBD baik dari sisi pendapatan, belanja dan pembiayaan sudah melalui pembahasan tim anggaran pemkot dan badan anggaran DPRD yang bekerja siang malam,” ungkapnya.
Dikatakan, anggaran yang termuat dalam APBD 2018 mengalami defisit sebesar Rp 53,1 miliar yang ditutupi melalui dana Silpa tahun sebelumnya sebesar Rp 60,6 miliar. “Dana Silpa tahun sebelumnya sebesar Rp 60,6 miliar dikurangi alokasi pengeluaran pembiayaan daerah berupa penyertaan modal Rp 7,5 miliar sehingga bisa menutupi defisit,” ujarnya.
Ketua DPRD AR Iwansyah mengatakan penetapan APBD hingga strukturnya sehat merupakan komitmen bersama pemerintah mewujudkan pembangunan bagi masyarakat.
“Kami bersama pemko menginginkan masyarakat menikmati pembangunan yang lebih besar sehingga sepakat dana pembangunan lebih besar dibandingkan belanja pegawai,” katanya.(cel/ant)
