LPG 3 Kg ‘Menghilang’ Jelang Tutup Tahun, Harga di Pengecer Tembus Rp 40 Ribu

Dalam penyaluran gas 3 kg, dia menjual dengan harga Rp 18.000 dari harga beli Rp 14.750. Namun untuk distribusi, Aida tetap mengutamakan warga sekitar lokasi penjualan. Setiap pembeli yang datang dibagikan nomor urut antrean dan dibatasi 1 tabung untuk 1 rumah tangga. “Namun ada pengecualian bagi usaha mikro seperti warung makan, pengusaha kue diberi jatah 2 sampai 3 tabung gas,” jelasnya.

Menyikapi kondisi di lapangan ini, PT Pertamina bakal menambah suplai elpiji subsidi sebanyak 90 ribu tabung lewat distribusi tepat sasaran. Penambahan tabung elpiji subsidi ini akan dilakukan mulai 12 sampai 26 Desember mendatang. (Baca : Soal Kelangkaan LPG 3 Kg, Kapolri Tugaskan Satgas Pangan).

“Penambahan elpiji subsidi untuk warga miskin sebanyak 90 ribu tabung uttuk mengakomodir kebutuhan di lapangan,” kata Sales Executive LPG wilayah Kalsel Aditya Agung Andrawina, seperti dilansir Antara.

Ditambahkannya, penambahan suplai menjelang tahun baru lewat distribusi tepat sasaran in sengaja dilakukan. Sebab jika dilakukan dengan distribusi normal saja dikuatirkan akan terjadi penyelewengan. “Dengan penyaluran normal, maka yang beli itu adalah rumah makan dan hotel. Kondisi di lapangan memang saat ini masih ada pengecer yang antre,” katanya.

Manager PT Citra Usaha Prima, salah satu agen elpiji di Banjarmasin, Roni, menjelaskan kondisi harga elpiji subsidi saat ini meroket di mana-mana sehingga sangat dikeluhkan warga. “Nah dari kondisi ini, agen diminta Pertamina terlibat pengawasan distribusi dan penjualan elpiji subsdi,” katanya.

Ditambahkannya, saat ini setiap pengiriman elpiji subsidi ke pangkalan itu diawasi. Satu warga, maksimal cuma diperbolehkan membeli dua tabung saja, untuk menghindari gas ini sampai ke tangan pengecer. (devi, abdullah, achi)