Jl Karang Sawo Dianggap Terlalu Sempit, Dishub Banjarbaru Kaji Rekayasa Lalin

BANJARBARU, Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarbaru telah merencanakan rekayasa arus lalu lintas di kawasan Jl Karang Anyar, Jl Karang Sawo, Jl Barjad, Jl Taruna Praja (kampus JPOK FKIP ULM), serta jalan penghubung menuju jalan Panglima Batur yang saat ini masih menunggu rampungnya pembangunan.

Namun, rencana ini rupanya tidak serta merta disetujui masyarakat sekitar. Salah satunya, Indra (28) warga Komplek Pondok Satria Jaya yang menilai Jl Karang Sawo tidak memiliki lebar yang cukup sebagai alternatif pengguna jalan.

“Di situkan jalannya sempit, karena jalan komplek perumahan. Kalau pengendara di arahkan kesitu, pasti akan menumpuk. Apalagi mobil yang lalu lalang,” katanya kepada Kanalkalimantan.com.

Oleh karena itu, Indra berharap Pemkot Banjarbaru dapat menjadi jalan alternatif lain, yang ideal untuk dilewati pengguna jalan.

Baca Juga : Jadi Satu Arah, Rekayasa Lalin di Jalan Karang Anyar-Barjad dan Panglima Batur

Seperti yang diberitakan sebelumnya, melalui pembahasan Forum Lalu Lintas rencananya jalan Karang Sawo akan difungsikan sebagai skema pengendara dari Panglima Batur yang ingin menuju kearah kampus JPOK.

Lebih jelasnya, pengendara dari jalan Panglima Batur yang ingin ke arah JPOK diharuskan melewati jalan Karang Anyar dahulu, baru melewati Jalan Karang Sawo.

Terkait hal ini, Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perbubungan Banjarbaru, M Zaini menyambut baik aspirasi warga ini. Apalagi, pihaknya juga masih memantabkan rencana ini rekayasa lalu lintas ini. “Maka dari itu, rencana ini akan disosialisasikan terlebih dahulu kepada warga, sampai ke tingkat RT dan RW. Karena memang tidak ada jalan alternatif selain Karang Sawo itu,” ujarnya.

Rencana rekayasa lalin terbaru ini kata Zaini sudah melewatibeberapa pembahasan di Forum Lalin. Keputusan ini diambil karena atas pertimbangan untuk mengurangi kepadatan yang memicu kemacetan di areal sana. Apalagi sebutnya nanti jalan ini akan jadi salah satu lajur untuk Bandara baru.

“Kita memahami jika memang akan mendapat reaksi dari publik. Tetapi menurut kita ini hanya soal kebiasaan, karena ini untuk kebaikan bersama juga. Terus bagi yang sudah hafal di wilayah sana juga ada jalan alternatif lain yang bisa diambil,” tambahnya.

Ke depannya, sebelum diberlakukan rencana rekayasa lalu lintas ini terang Zainu juga akan dikaji lebih dalam dengan mempertimbangkan beberapa aspek. “Nanti juga akan datang ahli lalu lintas dari pusat soal rencana ini.”

Untuk sementara ini, Zaini sendiri berharap agar masyarakat bisa menunggu dan memahami kondisi ini. “Secepatnya sosialiasi langsung juga diberlakukan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa akan memicu pro dan kontra juga,” sebutnya.

Lalu, selain mengatur rekayasa lalu lintas. Pihak Dishub saat ini akan menyiapkan marka dan rambu lalu lintas guna menopang rekayasa lalin ini. Termasuk akan dipasangnya Warning Light di persimpangan Karang Anyar.

“Kalau Traffic Light tidak memungkinkan karena malah bakal memicu kepadatan lain. Jadi kemungkinan besar akan dipasang Warning Light. Kita masih terus mengkaji soal ini sembari menunggu jalan tembus samping Kanwil PLN Kalselteng rampung,” pungkasnya. (Rico)