Bappedalitbang Banjar
Inovasi di Kabupaten Banjar Terus Meningkat

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Jumlah inovasi di Kabupaten Banjar mengalami peningkatan signifikan dari 69 inovasi pada 2023 menjadi 80 inovasi di 2024 lalu.
Ini menunjukkan Kabupaten Banjar terus berupaya memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah yang inovatif dengan berbagai capaian di bidang pengembangan inovasi.
Capaian ini merupakan hasil kolaborasi berbagai sektor, mulai dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kecamatan, hingga unit pelaksana teknis yang difasilitasi melalui program unggulan, seperti Kompetisi Intan Banjar (Inovasi Tangguh dan Andalan Kabupaten Banjar).
Baca juga: Pasang Lampu Lalin di Trikora – Guntung Manggis atau Menjadi Simpang Tiga
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, saat rilis capaian Inovasi Daerah kepada Brigade Bappedalitbang, Senin (20/1/2024) siang.
Nashrullah mengatakan, peningkatan jumlah inovasi ini menunjukkan adanya potensi besar yang terus berkembang di Kabupaten Banjar.
Menurut dia, melalui Kompetisi Banjar ini telah berhasil menciptakan ruang yang mendorong kreativitas dan inovasi lintas sektor.
“Kompetisi ini tidak hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas inovasi yang berdampak langsung pada pemerintahan dan  masyarakat.
Peningkatan jumlah inovasi ini menunjukkan adanya potensi besar yang terus berkembang di Kabupaten Banjar.
Baca juga: Sekda Kalsel Roy Rizali Ditarik ke Pusat, Dilantik Jadi Dirjen Bina Marga
Ke depan, fokus kita adalah meningkatkan kualitas serta memperkuat pelaksanaan inovasi agar mampu mendongkrak skor Indeks Inovasi Daerah dan memperbaiki peringkat Kabupaten Banjar di tingkat nasional,†ungkap Nashrullah.
Selain itu, lanjut dia, keberhasilan pelaksanaan Laboratorium Inovasi Daerah 5D + 1 menjadi landasan penting untuk menciptakan inovasi yang terstruktur dan berkelanjutan.
Kabid Litbang dan Inovasi, Nuri Ansyari, menjelaskan bahwa laboratorium ini dirancang sebagai ruang inkubasi untuk menghasilkan ide-ide kreatif sekaligus mempersiapkan implementasinya secara efektif.
“Laboratorium 5D + 1 memungkinkan inovator dari berbagai sektor untuk melalui proses yang sistematis, mulai dari pemetaan masalah hingga penerapan inovasi.
Peningkatan jumlah inovasi ini menunjukkan adanya potensi besar yang terus berkembang di Kabupaten Banjar.
Baca juga: Puncak Musim Penghujan, Masyarakat Kabupaten Banjar Diminta Tingkatkan Kesiagaan
Hal ini bertujuan memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan manfaat nyata,†jelas Nuri.
Nuri juga menambahkan bahwa masuknya dua inovasi unggulan Kabupaten Banjar, yaitu SI PALUI dari UPTD Puskesmas Martapura 1 dan Pesona Bamban yang Terabaikan, sebagai nominasi Kalsel Innovation Award (KIA) 2024 menjadi bukti keberhasilan pendekatan ini.
“Target ke depan adalah menciptakan ekosistem inovasi yang lebih kokoh, dengan fokus pada kolaborasi, adopsi teknologi, dan evaluasi berkala. Kami juga akan terus meningkatkan kapasitas inovator lokal melalui pendampingan intensif dan pelatihan berbasis teknologi,†tambah dia.
Dengan langkah-langkah strategis seperti Kompetisi Intan Banjar dan Laboratorium Inovasi 5D + 1, Pemerintah Kabupaten Banjar optimis dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas inovasi. Peningkatan ini diharapkan tidak hanya memperbaiki peringkat nasional, tetapi juga menciptakan solusi kreatif yang berkontribusi pada pembangunan daerah secara berkelanjutan. (kanalkalimantan.com/bappedalitbang/kk)
Reporter: kk
Editor: Dhani
