Pemerintahan
Heli Water Bombing Kewalahan, Pemda Diminta Berpartisipasi

BANJARBARU, Satgas udara Karhutla mengaku kewalahan dengan banyaknya permintaan bombing dari kabupaten/kota di Kalsel.
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin usai briefing pada Sabtu (24/8) pagi, mengatakan proses water bombing kedepan mudah-mudahan tak terkendala karena proses administrasi.ÂÂÂ
“BNPB sudah setuju bahwa heli harus tetap terbang, dan proses administrasi bisa diselesaikan sambil jalan,†ujarnya.ÂÂÂ
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahruddin mengaku kebingungan dengan permintaan heli water bombing seperti dari Tapin, HSS dan Barito Kuala. “Karena heli terbatas, maka kita prioritaskan yang terdekat, terutama yang dekat dengan bandara,†ujarnya.ÂÂÂ
BMKG melaporkan titik panas di Kalsel menurun dari 67 menjadi 6. Namun cuaca hari ini tetap panas, berawan, dengan angin cukup kencang.ÂÂÂ
LO dari BNPB Fajar dan Mahfud berharap daerah tidak bersandar dengan heli water bombing. Semua daerah harus menghimpun kekuatan bersama agar manajemen penanganan Karhutla dilaksanakan secara kolektif, dan sinergis dengan melibatkan semua kalangan.ÂÂÂ
Sementara itu, untuk meminimalisir Karhutla, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor akan melayangkan surat edaran kepada bupati dan walikota, agar mereka menjadi komando dan pemberi semangat kepada satgas yang bertugas di lapangan.ÂÂÂ
Kasubid Kesiapsiagaan, Muhari mengatakan, akan menjadi perhatian Bupati dan Walikota agar menggerakan SKPD untuk ikut berpartisipasi dengan melakukan antisipasi terjadinya Karhutla di wilayah masing-masing.ÂÂÂ
“Yang terpenting perusahaan pemegang perizinan wajib melakukan langkah antisipasi dan kesiapsiagaan di lingkungan pekarangan perusahaan dan membantu pemadaman,†ujarnya. (rico)
Editor : Bie
